Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Bangunan Liar di Pinggir Jalur Pantura Lamongan Dibongkar Paksa

Kompas.com - 14/07/2022, 18:47 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 12 bangunan liar semi permanen di pinggir jalan raya jalur pantai utara (pantura) di Kecamatan Deket, Lamongan, Jawa Timur, dibongkar petugas, Kamis (14/7/2022).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkab Lamongan M Fahrudin Ali Fikri mengatakan, pembongkaran itu telah disosialisasikan terlebih dulu.

Baca juga: Lamongan Mendapat Tambahan 3.000 Dosis Vaksin PMK

Para penghuni, kata Fahrudin, tak kunjung pindah meski telah mendapatkan pemberitahuan sebanyak tiga kali.

"Sebelum dibongkar, warga sudah diberikan sosialisasi agar bangunan dibongkar dan mengosongkan lokasi. Sudah kita surati tiga kali, survei dan kita peringatkan," ujar Fahrudin, di Lamongan, Kamis (14/7/2022).

Fahrudin menambahkan, pemerintah telah memberikan alternatif lokasi jualan kepada para penghuni. Mereka mendapat tempat di sentra pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Andansari, Lamongan.

"Sudah kami imbau supaya mereka nantinya pindah dan menempati tempat yang telah disediakan, di sentra PKL Andansari," ucap Fahrudin.

Ratusan petugas terlibat dalam pembongkaran bangunan liar itu. Mereka terdiri dari Pemkab Lamongan, internal PT Kereta Api Indonesia (KAI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), TNI-Polri, tim kesehatan dan Satpol PP.

Sementara untuk memperlancar proses penggusuran, petugas di lapangan juga menggunakan alat berat berupa backhoe.

Termasuk, mempersiapkan truk untuk memindahkan material bahan bangunan. Proses pembongkaran berlangsung lancar dan aman.

Lokasi bangunan liar yang dibongkar itu akan ditanami pohon untuk mempercantik tata kota Kabupaten Lamongan. Apalagi, lokasi itu berada di pinggir jalan raya poros nasional Surabaya-Lamongan.

Salah satu penghuni bangunan liar, Jaelan mengaku, pembongkaran itu seperti merampas usaha yang telah dilakoni selama beberapa tahun terakhir.

Sentra PKL di Jalan Andasari, kata dia, dinilai kurang menarik dan sepi pengunjung.

"Kalau di sentra PKL itu sepi, kurang ada pengunjung. Kalau di sini kan ramai, banyak pekerja yang beli. Kita ini bekerja untuk mencari nafkah buat keluarga," kata Jaelan.

Jaelan mengaku sudah menerima tiga kali surat dari pihak terkait untuk membongkar bangunan.

Baca juga: Polisi Tangkap Pencuri Kambing di Lamongan, Bermula dari Unggahan Korban di Medsos

Meski begitu, Jaelan dan penghuni lainnya berharap pemerintah bisa memberikan solusi lebih baik.

"Kita sadar jika salah, tapi tolong juga berikan solusi yang layak, agar kita bisa jualan seperti dulu (semula). Saya di sini sudah delapan tahun," tutur Jaelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDIP Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDIP Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com