MALANG, KOMPAS.com - Lahan pertanian jagung hibrida di Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang dikelola eks narapidana terorisme (napiter) telah memasuki masa panen.
Tanaman jagung yang berada di lahan seluas 13,5 hektar itu diperkirakan menghasilkan jagung sekitar 80 ton dan akan diolah menjadi benih jagung.
Baca juga: Ibu dan Anak di Malang Tewas Tertabrak Truk yang Mundur akibat Tak Kuat Menanjak
Pemetikan hasil panen raya perdana tanaman jagung di KTN Turen itu dibuka langsung oleh Kepala Badang Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar dan Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Hasvick Hasbul Qolbi, Kamis (14/7/2022).
Boy Rafli berharap hasil pertanian dan peternakan di kawasan KTN itu dapat menjadi sarana pencegahan terorisme.
"Para eks napiter yang saat ini menjadi mitra kita dalam program deradikalisasi ini banyak mengalami masalah dalam mencari pekerjaaan atau kegiatan perekonomian," ungkap Boy Rafli di Malang, Kamis.
"Sehingga melalui KTN ini kami mencoba memberikan wadah untuk reintegrasi antara BNPT dan eks napiter dalam kemandirian ekonomi," imbuhnya.
Boy optimistis, KTN akan menjadi salah satu sektor untuk ketahanan pangan warga sekitar.
"Selain perkebunan, KTN Turen ini nantinya juga bergerak dalam bidang peternakan dan pariwisata edukatif," jelasnya.
KTN adalah lahan yang disediakan BNPT bekerja sama dengan unsur pentahelix, seperti Pemerintah Daerah Kabupaten Malang, perguruan tinggi, dan beberapa anak perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negera).
Lahan seluas 16 hektar itu dimanfaatkan untuk sektor pertanian dan peternakan dan dikelola oleh eks napiter. Tujuannya untuk kemandirian ekonomi para mitra deradikalisasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.