Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita SMA Sekolah SPI Batu Pernah Diangkat Jadi Film Layar Lebar Berjudul "Anak Garuda"

Kompas.com - 12/07/2022, 12:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - JE, pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), dijemput paksa oleh tim Kejaksaan Negeri Kota Batu dan Kejaksaan Tinggi Jatim pada Senin (11/7/2022).

JE ditetapkan sebagai terdakwa dalam perkara pencabulan sejumlah siswi SMA SPI yang disidang secara tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Malang sejak pertengahan Februari 2022.

Tersangka ditangkap setelah 19 kali sidang. Sebelumnya ia tidak ditahan karena dianggap kooperatif.

JE dijemput paksa di rumahnya di kawasan Citraland, Surabaya, dan langsung ditahan di Lapas Lowokwaru, Malang.

Baca juga: Sosok JE Pendiri SMA SPI Batu, Dikenal sebagai Motivator, Kini Jadi Tersangka Pelecehan Seksual

Diduga pelecehan seksual dilakukan tersangka JE sejak tahun 2009 dan jumlah korban mencapai puluhan orang.

Selain berstatus terdakwa kasus kekerasan seksual, JE, pendiri Sekolah SPI Kota Batu itu juga ditetapkan sebagai tersangka eksploitasi anak.

Dijadikan film layar lebar

Ternyata, nama Sekolah Selamat Pagi Indonesia sempat menjadi perhatian publik pada tahun 2020. Saat itu para alumni serta siswa SMA SPI menggarap sebuah film yang berjudul Anak Garuda.

Film tersebut adalah karya perdana rumah produksi Butterfly Pictures yang dirilis pada 16 Januari 2020.

Cerita film Anak Garuda berangkat dari kisah nyata tujuh alumni Sekolah Selamat Pagi Indonesia pada awal berdiri tahun 2007.

Singkat cerita, sang inisiator yakni Julianto Eka Putra atau JE mengajak tujuh anak dengan latar belakang berbeda untuk menjadi satu tim yang membantu mengelola operasional sekolah dan unit-unit bisnisnya.

Baca juga: Film Anak Garuda, Karya Perdana Anak-anak Sekolah Selamat Pagi Indonesia

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Yohana Yusuf selaku produser serta alumni dari Sekolah SPI berharap film Anak Garuda dapat menginspirasi banyak orang yang menyaksikan.

"Tantangan film ini adalah menyajikan pengalaman hidup kami ini perspektif yang baru, mudah diikuti, sambil tetap menyenangkan dan menghibur bagi penonton," kata Yohana saat jumpa pers di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2020).

Melalui tangan dingin penulis Alim Sudio dan besutan sutradara Faozan Rizal, Anak Garuda adalah sebuah kisah nyata transformasi siswa siswi di sekolah SPI yang sebagian besar adalah yatim piatu dan kaum dhuafa.

Sekolah gratis yang diperuntukkan bagi kalangan miskin ini pernah meraih penghargaan Kick Andy Heroes 2018.

Baca juga: Kisah Sekolah Selamat Pagi Indonesia Diangkat ke Layar Lebar dalam Anak Garuda

JE (tengah) terdakwa kasus kekerasan seksual sekolah SPI Kota BatuDok Kejati Jatim JE (tengah) terdakwa kasus kekerasan seksual sekolah SPI Kota Batu
Sementara itu, produser film Verdi Solaiman mengaku terinspirasi perjuangan siswa-siswi SPI untuk menjadi wirausahawan sukses yang mampu memutus rantai kemiskinan keluarga mereka.

"Siswa-siswi sekolah SPI ini boleh dikatakan berjuang dari titik nol atau bahkan minus untuk membalikkan keadaan dan menjadi orang-orang yang berhasil," kata Verdi Solaiman.

JE atau yang akrab dipanggil Ko Jul, pendiri SMA Selamat Pagi, dikenal sebagai pebisnis, praktisi, dan motivator asal Jawa Timur.

Dikutip dari situs web resminya, SMA Selamat Pagi Indonesia yang berlokasi di Jalan Pandanrejo No 1 Bumiaji, Batu, Jawa Timur, merupakan SMA berasrama (boarding school) dengan murid dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Pendiri Sekolah Dipenjara atas Kasus Kekerasan Seksual, Aktivitas SMA SPI Berjalan Normal

SMA Selamat Pagi Indonesia merupakan SMA gratis di mana seluruh biaya hidup dan biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh yayasan.

Peserta didik yang diterima di SMA Selamat Pagi Indonesia merupakan keluarga yatim piatu atau tidak mampu yang memerlukan pendidikan di jenjang SMA.

Pada tahun 2019, Julianto Eka atau JE menceritakan pengalamannya saat mendirikan SMA SPI.

“Menurut pengalaman saya, mendirikan sekolah gratis itu satu hal, tapi lebih dari itu memberikan pendidikan layak bagi murid merupakan hal yang lebih sulit," ujar Julianto Eka di di Jakarta pada 18 Februari 2019.

Pernyataan tersebut disampaikan Julianto saat HDI (PT Harmoni Dinamik Indonesia) dan SMSG (komunitas Satu Murid Satu Guru) menggelar seminar "Parenting & Millennial Teaching Workshop yang diikuti guru dan pemerhati pendidikan serta masyarakat peduli pendikan.

Baca juga: SMA Selamat Pagi Indonesia, Inspirasi Kolaborasi Pendidikan Indonesia

"Meskipun mereka semua datang dari keluarga yang kurang beruntung, tapi adanya perbedaan dari latar belakang keluarga, ternyata membutuhkan pendekatan berbeda untuk masing-masing murid," kata dia.

Ia menjelaskan, selaian pemberian kurikulum pembelajaran SMA pada umumnya, SMA SPI juga melatih siswa dalam kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan diberikan dalam beberapa unit usaha.

Unit usaha ini dikelola para alumni dengan mempekerjakan beberapa karyawan. Saat ini, SMA SPI memiliki 16 divisi, di antaranya agen wisata, peternakan, perkebunan, penyiaran, manajemen pertunjukan, pernak-pernik, kuliner, hotel, event organizer, dan lainnya.

Hingga akhirnya ia terjerat kasus pelecehan terhadap para siswi dan alumni pada tahun 2021. Kasus kekerasan seksual itu sudah terjadi sejak 2009, tetapi tidak langsung dilaporkan.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual di SMA SPI Batu, Dikenal Sediakan Pendidikan Gratis, Ada 21 Alumni yang Jadi Korban

Kasus tersebut terbongkar saat Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait melaporkan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut ke Polda Jatim pada Sabtu (29/5/2021). Kala itu ada tiga korban yang berani buka suara.

Korban pun bermunculan. Ada belasan orang yang mengaku menjadi korban kekerasan seksual JE dan diduga pelecehan terjadi sejak 2009.

Kendati sudah dilaporkan sejak akhir Mei 2021, penetapan JE sebagai tersangka terbilang lambat.

Polda Jatim baru menetapkan JE sebagai tersangka pada Agustus 2021 atau 57 hari setelah laporan masuk. Namun ia tak langsung ditahan. JE baru ditahan setelah 19 kali mengikuti persidangan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Revi C. Rantung | Editor : Andi Hartik, Kurnia Sari Aziza)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam saat Mandi di Sungai

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam saat Mandi di Sungai

Surabaya
Magetan Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Magetan Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Mobil Rombongan Pengantar Pengantin Masuk Jurang di Trenggalek, 1 Tewas

Mobil Rombongan Pengantar Pengantin Masuk Jurang di Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
Komplotan Curanmor Gasak 2 Motor Sekaligus di Rumah Kos Kota Malang

Komplotan Curanmor Gasak 2 Motor Sekaligus di Rumah Kos Kota Malang

Surabaya
Polisi Tangkap 2 Pemuda Pencuri Spesialis Sekolah, Mencuri karena Menganggur

Polisi Tangkap 2 Pemuda Pencuri Spesialis Sekolah, Mencuri karena Menganggur

Surabaya
Perampokan di Gresik, Pelaku Bawa Kabur Perhiasan dan iPhone Korban

Perampokan di Gresik, Pelaku Bawa Kabur Perhiasan dan iPhone Korban

Surabaya
Dua Perusahaan di Kota Malang Belum Bayarkan THR Pegawainya

Dua Perusahaan di Kota Malang Belum Bayarkan THR Pegawainya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Siapkan Langkah Hukum Usai Jadi Tersangka Korupsi

Bupati Sidoarjo Siapkan Langkah Hukum Usai Jadi Tersangka Korupsi

Surabaya
Ditetapkan Tersangka, Bupati Sidoarjo: Kami Hormati Keputusan KPK

Ditetapkan Tersangka, Bupati Sidoarjo: Kami Hormati Keputusan KPK

Surabaya
Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Surabaya
Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com