BANYUWANGI, KOMPAS.com - Penggunaan bungkus daging kurban di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur punya aturan tersendiri.
Masyarakat tidak diperkenankan menggunakan plastik, namun diganti dengan wadah dari daun atau anyaman bambu.
Jika tidak ada, untuk para penerima daging kurban disarankan membawa wadah sendiri dari rumah masing-masing.
Baca juga: Wapres Imbau Penyedia Siapkan Hewan Kurban yang Bebas PMK
"Kami menargetkan pada 2025 terjadi pengurangan sampah anorganik sampai 30 persen di Banyuwangi. Serta 70 persen sisanya dapat dikelola dengan baik," kata Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono.
Oleh karena itu, sebagai bentuk keseriusan untuk mengurangi kebocoran sampah plastik ini, Pemkab Banyuwangi mengeluarkan surat edaran terkait pembungkus daging kurban.
"Sebisa mungkin pembagian daging kurban tidak harus diwadahi dengan kantong plastik. Hal ini sebagai bentuk komitmen keterlibatan masyarakat dalam upaya mengurangi polusi sampah plastik di Banyuwangi," ungkapnya.
Surat edaran yang ditandatangani Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tersebut ditujukan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, Ketua MUI Banyuwangi dan Kepala SKPD se-Banyuwangi.
Selain itu juga kepada BUMN/ BUMD dan Perusahaan Swasta di Banyuwangi yang telah dirilis sejak 30 Juni kemarin.
Surat edaran tersebut, berisi imbauan pembagian daging kurban ditempatkan ke wadah non-plastik yang dapat didaur ulang oleh alam.
Mujiono menjelaskan, potensi sampah di Banyuwangi tahun lalu diperkirakan mencapai 448 ribu ton. Sedangkan 34 persennya merupakan sampah anorganik yang tak bisa diurai oleh alam dengan mudah.
Baca juga: Kandang Sapi Kurban Jokowi di Polewali Mandar Dipasang Kamera CCTV
"Sampah yang mencemari bumi itu, 45 persennya berupa kantong plastik," terangnya.
Selain mengatur penggunaan plastik, dalam surat edaran itu, penyelenggara penyembelihan kurban juga diminta memperhatikan protokol kesehatan serta senantiasa menjaga kebersihan tempat penyembelihan.
Mulai dari limbah hewannya hingga kotoran-kotoran lain yang berpotensi menimbulkan ketidaknyaman di lingkungan sekitar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.