Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Sapu Lidi di Gresik Tembus Ekspor ke Brunei hingga Timor Leste

Kompas.com - 08/07/2022, 18:08 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Rezeki memang terkadang datang tidak disangka-sangka. Seperti yang dialami oleh pasangan suami istri (pasutri) Imam Suhadi (40) dan Ratna (30), warga Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur.

Pasutri ini tidak menyangka, kerajinan sapu lidi yang telah digeluti selama beberapa tahun akhirnya bisa menembus pasaran luar negeri.

Sapu lidi kerajinan mereka sukses menembus ekspor, sampai Brunei Darussalam dan Timor Leste.

Baca juga: Pengendara Motor di Gresik Tewas Terlindas Saat Berusaha Mendahului Truk dari Sisi Kiri

Mulai 2010

Imam mengatakan, dirinya memulai usaha kerajinan sapu lidi dari 2010 ketika masih membujang.

Pada saat itu, pria yang kini berusia 40 tahun tersebut masih bekerja serabutan, sehingga memilih untuk melakoni kerajinan pembuatan sapu lidi.

"Saya mulai merintis itu 2010 akhir, saat itu saya masih bujangan. Awalnya, misanan (kerabat) yang suruh saya buat kerajinan sapu lidi, karena dia punya relasi dengan orang-orang luar Jawa (pembeli), Kalimantan, Banjarmasin," ujar Imam saat ditemui di tempat tinggalnya, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Anggotanya Jadi Tersangka Kasus Pria Nikahi Domba di Gresik, Ini Kata Partai Nasdem

Berawal dari itu, Imam kemudian menekuni kerajinan pembuatan sapu lidi dengan order dari kerabatnya tersebut.

Hingga pada 2015, Imam menikah dengan Ratna dan lantas memutuskan untuk lebih mengembangkan usaha kerajinan sapu lidi. 

Kini, Imam sudah dibantu sampai 15 orang pekerja untuk memenuhi order sapu lidi dari Jawa hingga luar pulau, bahkan hingga pesanan dari luar negeri.

"Untuk saat ini, sehari bisa sampai 500 biji sapu lidi. Dibantu 15 orang namun kebanyakan dibawa pulang, dikerjakan di rumah masing-masing. Baru kalau selesai, disetorkan ke sini," kata Imam.

Baca juga: Gresik Terima 3.000 Dosis Vaksin PMK, Suntikan Pertama untuk Sapi di Siwalan

Pekerja mengerjakan orderan sapu lidi di tempat milik Imam Suhadi di Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur. KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Pekerja mengerjakan orderan sapu lidi di tempat milik Imam Suhadi di Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur.

Tawarkan daring

Imam kemudian menceritakan, awal mula produk kerajinan sapu lidi yang dikerjakan sampai menembus luar negeri, baik sampai Brunei maupun Timor Leste. Di mana order tersebut, didapatkan Imam usai coba memasarkan melalui dunia maya.

Saat 2016, Imam yang sedang memasang kerajinan sapu lidi hasil kreasinya di blog, tiba-tiba dihubungi oleh warga Timor Leste yang tertarik.

Selang satu tahun berikutnya pada 2017, giliran ada warga Brunei yang tertarik dengan kerajinan tersebut.

"Untuk Brunei, awalnya itu ada orang dari Lamongan, pria, menikah dengan orang Brunei dan tinggal di sana. Pertama kali pesan sekitar 2.000 biji, kemudian berlanjut hingga tiga kali order. Sebelumnya, pesanan dari Timor Leste yang lebih dulu," tutur ayah satu anak ini.

Baca juga: Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi Madiun, Jaksa Periksa 3 Staf Pemasaran Petrokimia Gresik

Menurut Imam, pesanan antara kedua pembeli dari luar negeri tersebut berbeda. Jika dengan pembeli asal Timor Leste hanya sebatas pertemuan online, namun pria asal Lamongan yang tinggal di Brunei sempat mendatangi tempatnya di Desa Karangsemanding.

"Bahkan dua kali beliau ke sini, untuk melihat langsung barangnya," ucap Ratna, istri Imam.

Imam juga tidak menyangka, kerajinan sapu lidi yang dijalankan olehnya sampai menarik perhatian dari warga di luar negeri.

Terlebih sejauh ini, kerajinan yang dilakukan masih sebatas konvensional tanpa bantuan peralatan mesin yang mumpuni.

"Awalnya ya tidak menyangka (bisa sampai ekspor), sebab sebelumnya paling banyak ya untuk lokalan sini dan luar Jawa saja. Tapi Alhamdulillah, saya taruh di blog ada orang luar negeri yang suka," ujar Imam.

Hanya saja intensitas dari pembeli asal luar negeri belum begitu rutin, meskipun ada. 

Imam mengakui, saat ini order rutin baru didapatkan untuk pasaran lokal dan luar Jawa. Meski ia berharap, pembeli asal luar negeri dapat bertambah di kemudian hari.

"Kalau keinginan nambah (berkembang) ya pasti ada. Pengen merambah ke negara lainnya," ucap Imam.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Pria Nikahi Domba di Gresik: Cari Like untuk Konten, Status Tersangka Didapat

Ekspor adalah hal penting bagi perekonomian negara Indonesia.Freepik/nespix Ekspor adalah hal penting bagi perekonomian negara Indonesia.
Kendala bahan

Meski memiliki keinginan usahanya lebih berkembang dan bisa merambah negara selain Brunei dan Timor Leste, Imam menyadari bila hingga saat ini dirinya masih terkendala dalam pengadaan bahan untuk kerajinan sapu lidi yang dikerjakan.

"Bagi saya pribadi, kalau ke arah ekspor yang banyak (masif) itu mungkin kendalanya di bahan. Sebab tiap daerah, dari pengalaman saya selama ini, itu beda-beda kualitas lidinya," kata Imam.

Selama ini, Imam cukup mengandalkan bahan lidi dari Sumenep, Madura. Sempat mencoba bahan lidi dari daerah lain, namun kualitasnya dinilai oleh Imam kurang sebagus dengan bahan lidi asal Sumenep.

Dengan bahan dari Sumenep, dikatakan Imam cukup terbatas karena harus 'berebut' dengan perajin lain, bahkan hingga dengan perajin dari kota/kabupaten lain.

"Memang di tempat lain itu ada, tapi kualitasnya tidak seberapa bagus seperti di Sumenep. Keinginan ada untuk ekspor lebih banyak, tapi ya itu bahannya. Kalau stok bahan ada sesuai yang saya harapkan, ya nggak masalah," tutur Imam.

Baca juga: 390 Makam Dipindahkan, Proyek Tol KLBM di Gresik Dilanjutkan

Diapresiasi camat

Produk kerajinan sapu lidi hasil olahan Imam yang sampai menembus pasaran luar negeri, disambut gembira banyak pihak.

Camat Balongpanggang Muhammad Amri misalnya, tidak menyangka bahwa produk kerajinan yang dikelola oleh Imam sampai menembus pasaran luar negeri.

"Terus terang, saya juga baru tahu kalau ada produk warga Kecamatan Balongpanggang, tepatnya di Desa Karangsemanding yang sampai menembus luar negeri. Tentu saja saya bangga," ujar Amri, saat melihat langsung di lokasi.

Baca juga: Tak Temukan Indikasi Pidana, Kejari Gresik Serahkan Kasus Pungutan Rp 900.000 ke Inspektorat

Sementara Kepala Desa Karangsemanding Zaini menambahkan, sudah dalam beberapa tahun terakhir di desa yang dipimpin olehnya terdapat perajin sapu lidi.

Tidak hanya sapu lidi, namun juga ada perajin lain seperti sangkar burung dan gantungan baju berbahan kayu.

"Di Desa Karangsemanding ini kan ada empat dusun, Karangsemanding, Menganti, Karangasem dan Karangmalang. Di setiap dusun ada perajin sapu lidi, tapi kalau yang (skala) cukup besar itu sekitar empat, termasuk Pak Imam," kata Zaini.

Untuk itu, Zaini berharap, apa yang dilakukan oleh Imam dapat menular kepada perajin lain dan warga di Desa Karangsemanding.

Sebab jika keran ekspor dengan jumlah banyak dapat dijembatani oleh pemerintah, tentunya dapat merangkul para perajin lain dan warga setempat.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Pria Nikahi Domba di Gresik

Dengan tentunya, diharapkan dapat turut menular kepada UMKM lain untuk bisa melakukan ekspor.

Sebab dengan begitu, pastinya bakal memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi warga Desa Karangsemanding.

"Kalau yang lebih lama itu sebenarnya kerajinan sangkar burung di Dusun Karangasem, terus ada juga gantungan baju. Semoga kalau sapu lidi ini bisa ekspor lancar, nantinya dapat menular kepada kerajinan-kerajinan lain yang ada di sini," tutur Zaini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Surabaya
Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Surabaya
Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Surabaya
Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Surabaya
Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Surabaya
1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

Surabaya
Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan Setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Isa Bajaj Cabut Laporan Setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Surabaya
Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Surabaya
Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Surabaya
Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Surabaya
Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com