"Bahkan dua kali beliau ke sini, untuk melihat langsung barangnya," ucap Ratna, istri Imam.
Imam juga tidak menyangka, kerajinan sapu lidi yang dijalankan olehnya sampai menarik perhatian dari warga di luar negeri.
Terlebih sejauh ini, kerajinan yang dilakukan masih sebatas konvensional tanpa bantuan peralatan mesin yang mumpuni.
"Awalnya ya tidak menyangka (bisa sampai ekspor), sebab sebelumnya paling banyak ya untuk lokalan sini dan luar Jawa saja. Tapi Alhamdulillah, saya taruh di blog ada orang luar negeri yang suka," ujar Imam.
Hanya saja intensitas dari pembeli asal luar negeri belum begitu rutin, meskipun ada.
Imam mengakui, saat ini order rutin baru didapatkan untuk pasaran lokal dan luar Jawa. Meski ia berharap, pembeli asal luar negeri dapat bertambah di kemudian hari.
"Kalau keinginan nambah (berkembang) ya pasti ada. Pengen merambah ke negara lainnya," ucap Imam.
Baca juga: 5 Fakta Kasus Pria Nikahi Domba di Gresik: Cari Like untuk Konten, Status Tersangka Didapat
Meski memiliki keinginan usahanya lebih berkembang dan bisa merambah negara selain Brunei dan Timor Leste, Imam menyadari bila hingga saat ini dirinya masih terkendala dalam pengadaan bahan untuk kerajinan sapu lidi yang dikerjakan.
"Bagi saya pribadi, kalau ke arah ekspor yang banyak (masif) itu mungkin kendalanya di bahan. Sebab tiap daerah, dari pengalaman saya selama ini, itu beda-beda kualitas lidinya," kata Imam.
Selama ini, Imam cukup mengandalkan bahan lidi dari Sumenep, Madura. Sempat mencoba bahan lidi dari daerah lain, namun kualitasnya dinilai oleh Imam kurang sebagus dengan bahan lidi asal Sumenep.
Dengan bahan dari Sumenep, dikatakan Imam cukup terbatas karena harus 'berebut' dengan perajin lain, bahkan hingga dengan perajin dari kota/kabupaten lain.
"Memang di tempat lain itu ada, tapi kualitasnya tidak seberapa bagus seperti di Sumenep. Keinginan ada untuk ekspor lebih banyak, tapi ya itu bahannya. Kalau stok bahan ada sesuai yang saya harapkan, ya nggak masalah," tutur Imam.
Baca juga: 390 Makam Dipindahkan, Proyek Tol KLBM di Gresik Dilanjutkan
Produk kerajinan sapu lidi hasil olahan Imam yang sampai menembus pasaran luar negeri, disambut gembira banyak pihak.
Camat Balongpanggang Muhammad Amri misalnya, tidak menyangka bahwa produk kerajinan yang dikelola oleh Imam sampai menembus pasaran luar negeri.
"Terus terang, saya juga baru tahu kalau ada produk warga Kecamatan Balongpanggang, tepatnya di Desa Karangsemanding yang sampai menembus luar negeri. Tentu saja saya bangga," ujar Amri, saat melihat langsung di lokasi.
Baca juga: Tak Temukan Indikasi Pidana, Kejari Gresik Serahkan Kasus Pungutan Rp 900.000 ke Inspektorat