Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Petani Porang Madiun, Surati Menteri Pertanian Sikapi Hancurnya Harga di Pasar (2)

Kompas.com - 08/07/2022, 11:08 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Bagi Sodik, Dinas Pertanian tidak bisa berdiri sendiri untuk mendongkrak porang menjadi sektor andalan bagi tumpuan ekonomi petani.

Pasalnya sektor pertanian hanya menangani hingga produksi (panen saja).

“Kalau bicara harga itu maka sektornya Dinas Perdagangan. Sedangkan pengolahannya itu menjadi wilayah Bidang Industri,” kata Sodik.

Baca juga: Ditinggal Belanja ke Pasar, Rumah Warga Madiun Hangus Terbakar

Sodik menambahkan pemerintah sudah berusaha membantu agar kebun porang milik petani teregistrasi.

Pasalnya salah satu syarat ekspor harus ada kejelasan asal muasal kebun porangnya. Untuk itu diperlukan registrasi kebun atau lahan porang di Kabupaten Madiun

“Jadi ini untuk penelusuran asal muasal barang. Sertifikasi registrasi kebun porang sebagai salah satu syarat dari negara-negara penerima ekspor porang. Sehingga porang ini akan terdeteksi dari kebun mana,” kata Sodik.

Baca juga: Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi, 2 Pejabat dan 1 Mantan Pejabat Pemkab Madiun Diperiksa

"Saat ini lahan yang sudah keluar sertifikat registrasi kebun porang sekitar 100 hektar dari 6.000-an hektar lahan yang ditanami porang di Kabupaten Madiun,” ungkap Sodik.

Menurut Sodik, persoalan ekspor porang tahun lalu lantaran ada pengiriman porang yang cacat.

Namun tidak diketahui asal muasal porang yang diekspor tersebut. Untuk itu saat ini dibutuhkan penelusuran asal muasal porang sebelum dieskpor ke luar negeri seperti China.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pupuk Bersubsidi Rp 2 M di Madiun, Jaksa Periksa 2 Staf Petrokimia Gresik

Bupati Madiun, Ahmad Dawami saat melepas ekspor chip porang di PT. Asia Prima Konjac Madiun, Rabu (6/7/2022) berharap, ekspor perdana 162 ton chip porang di tengah lesunya harga porang dapat mendongkrak kenaikkan harga porang di pasaran.

“Ekspor sejak tahun lalu ditutup. Hari ini mulai dibuka sehingga mudah-mudahan harga semakin normal,” ujar pria yang akrab disapa Kaji Mbing.

Dengan demikian, para petani porang di Kabupaten Madiun tetap bersemangat menanam porang kembali saat harga mulai membaik.

Menurut Kaji Mbing, pemerintah dari tingkat kabupaten hingga provinisi sudah maksimal berupaya agar keran ekspor kembali dibuka kembali.

Kendati sudah dibuka, Kaji Mbing mengingatkan terkait protokol keamanan pangan, kesehatan pangan dan keterangan asal muasal porang.

Baca juga: BRIN Teliti Porang sebagai Bahan Minuman Sehat Kaya Prebiotik

“Ada banyak protokol yang harus dimulai semuanya. Mulai dari hulu sampai hilirnya. Artinya petani sampai ujungnya nanti harus bersama-sama mulai petani, pabrikan dan kemasan semuanya harus baik. Jangan ada pelanggaran. Karena sanksinya cukup lama ditahan ekspornya bisa lima tahun. Makanya jaga bersama-sama,” jelas Kaji Mbing.

Kaji Mbing menyatakan Pemkab Madiun akan terus memantau sehingga harga porang bergerak naik. Ia optimistis eskpor porang yang dibuka kembali di China akan berdampak naiknya harga porang kembali nornmal.

“Kami akan kawal dan pantau terus bagaimana pergerakan harga ini naik. Logisnya ketika ekspor di China dibuka maka kebutuhan porang di China akan tersalurkan. Jadi hukum pasar antara penawaran dan permintaan pasti akan berlaku. Secara otomatis harga akan kembali naik meski berlahan,” kata Kaji Mbing. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com