Selain video percakapan antara ayah MSA dengan Kapolres Jombang, juga sempat beredar video penangkapan MSA.
Namun, kabar tertangkapnya MSA sebagaimana tayangan video yang beredar, dibantah Kabid Humas Polda Jatim Dirmanto.
Dia menjelaskan, orang yang ditangkap pada Kamis pagi adalah salah satu sopir di lingkungan Pesantren Shiddiqiyah.
Baca juga: Halangi Penjemputan Paksa Anak Kiai Jombang, Kemenag Cabut Izin Ponpes Shiddiqiyyah
Sopir itu diringkus polisi karena terlibat melindungi MSA saat akan ditangkap polisi pada Minggu (3/7/2022) lalu.
“Sempat ada satu orang yang ditangkap. Kami luruskan bahwa tadi kami berhasil menangkap sopir Panther yang pada tanggal 3 lalu (hari Minggu) menghalang-halangi proses penangkapan saudara MSAT,” kata Dirmanto.
“(Sopir) Atas nama DD, beliau sudah kami tangkap, sudah kami bawa dan kami amankan. DD ini merupakan sopir Panther,” lanjut dia.
Untuk menemukan keberadaan MSA, polisi melakukan pencarian dan penggeledahan ke seluruh bangunan dan ruangan yang ada di kawasan Pesantren Shiddiqiyah.
Kabid Humas Polda Jatim Dirmanto mengungkapkan, petugas menyisir bangunan dan ruangan yang ada di kawasan pesantren, yang berdiri di atas lahan seluas 5 hektar.
"Pondok ini kan bangunannya sangat banyak, luasnya 5 hektar. Kami hunting, kami sedang periksa satu persatu bangunan yang di dalam. Sampai sekarang masih proses untuk pencarian yang bersangkutan," kata Dirmanto di depan pondok pesantren Shiddiqiyah, Kamis.
Baca juga: Mengapa Jombang Disebut Kota Santri?
Di tengah upaya polisi menemukan keberadaan MSA, truk polisi tampak hilir mudik di kawasan Pesantren Shiddiqiyah.
Truk yang lalu-lalang tersebut mengangkut para simpatisan MSA atau orang-orang yang dicurigai berupaya menghalangi petugas mencari MSA.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Dirmanto mengungkapkan, ratusan orang yang diamankan ini merupakan orang yang tidak memiliki hubungan sebagai santri atau orang dalam lingkungan pesantren.
"Kita sudah melakukan upaya mengamankan para simpatisan ke Polres Jombang. Jumlah simpatisan itu ada sekitar 320 orang. Kemudian 20 di antaranya adalah anak-anak, ini masih kita pilah-pilah karena banyak yang dari luar kota," kata Dirmanto.
Sebagian simpatisan yang diamankan ke Polres Jombang, antara lain berasal dari Malang, Banyuwangi, serta Semarang dan Yogyakarta.
"Bahkan ada yang dari luar Jawa, dari Lampung," ungkap Dirmanto.
Baca juga: Polisi Jemput Paksa Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan