SURABAYA, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis mati kepada dua pengedar sabu dalam persidangan yang berlangsung pada Kamis (7/7/2022). Ketua majelis hakim dalam perkara itu menyebut keduanya terbukti menjadi pengedar sabu seberat 43 kilogram.
"Mengadili, menyatakan terdakwa I, Dwi Vibbi Mahendra, dan terdakwa II, Ikhsan Fatriana, telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana perantara jual beli narkotika golongan I. Menjatuhkan pidana kepada para terdakwa dengan pidana mati," kata Ketua Majelis Hakim, Martin Ginting dalam putusannya.
Baca juga: PN Surabaya Digugat karena Sahkan Pernikahan Beda Agama
Kedua terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana dan pemufakatan jahat dalam jual beli narkotika sebagaimana diatur dalam Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Pertimbangan yang memberatkan putusan tersebut, sambung Ginting, perbuatan kedua terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana narkotika.
Baca juga: Sederet Vonis Mati di Sejumlah Daerah, Ada Herry Wirawan, Istri Hakim, hingga Mantan Anggota DPRD
Perbuatan terdakwa, kata dia, juga dapat merusak generasi muda dan jumlah barang bukti narkotika oleh terdakwa sangat banyak.
"Sementara untuk hal yang meringankan terdakwa, nihil," jelasnya.
Ajukan banding
Atas putusan tersebut, kuasa hukum kedua terdakwa, Adi Chrisianto mengaku akan mengajukan banding.
"Kami merasa putusan itu tidak bisa diterima, karena hukuman mati sudah banyak yang digugurkan. Mengacu pada UU HAM, kami akan mengajukan banding," kata Adi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.