Kasus Covid-19 di Banyuwangi Naik

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur meningkat pada awal Juli 2022.

Hal tersebut diketahui dari data tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi.

Satgas mencatat, ada penambahan delapan kasus aktif Covid-19. Padahal pada bulan Juni lalu hanya ada satu kasus aktif Covid-19.

“Meski tidak signifikan namun tren penambahan kasus baru Covid-19 di Banyuwangi terjadi hampir setiap hari," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, Amir Hidayat, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Pemilik Warung di Banyuwangi Lemas, Tempatnya Berjualan Tiba-tiba Ditabrak Truk Fuso

Menurut Amir, sebelum tanggal 21 Juni 2022, kasus Covid-19 di Banyuwangi hanya di kisaran satu hingga dua.

Namun setelah kurun tanggal 31 Juni hingga 4 Juli dan beberapa hari terakhir, ada tambahan delapan kasus aktif.

“Kami telah menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah mulai tingkat desa hingga kecamatan untuk memperketat protokol kesehatan kembali," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi itu.

Baca juga: Tangkap 2 Pengedar Narkoba di Banyuwangi, Polisi Sita 980 Gram Sabu

Lonjakan lebih tinggi diperkirakan terjadi pada pekan ketiga hingga keempat Juli mendatang.

Untuk itu, Satgas Covid-19 Banyuwangi meminta kepada semua pihak mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Jalur Bondowoso-Banyuwangi di Kawasan Kawah Ijen Sudah Bisa Dilalui Usai Tebing Longsor

Satgas Penanganan Covid-19 juga mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam vaksinasi Booster.

Sebab hingga saat ini Banyuwangi baru mencapai 23 persen. Jumlah ini masih cukup rendah dibandingkan target yang diberikan pemerintah pusat sebanyak 50 persen.

Kendati begitu, capaian vaksinasi booster Banyuwangi lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur yang masih 20 persen.

Baca juga: Mandi di Sungai, Remaja Asal Banyuwangi Tewas karena Tak Bisa Berenang

Sementara untuk capaian vaksin dosis pertama sudah 94 persen, sedangkan dosis kedua mencapai 78 persen lebih. Untuk itu Banyuwangi saat ini masih berada di Level 1 PPKM.

“Kami akan mengandeng perguruan tinggi di Banyuwangi, karena saya yakin vaksin boster bisa menyasar kalangan anak muda atau kaum milenial. Keterlibatan TNI, Polri serta organisasi kemasyarakatan dan keagamaan juga diperlukan untuk mensukseskan vaksin boster ini,” tutup Amir.