Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Pembelian Sapi Kurban di Kandang Peternak Meningkat

Kompas.com - 05/07/2022, 11:54 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Penjualan sapi kurban milik warga Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, di kandang meningkat di tengah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Warga memilih membeli hewan kurban langsung ke kandang peternak, tidak di pasar hewan.

Baca juga: 5.000 Ternak di Pamekasan Terjangkit PMK, Peternak: Banyak Sapi Warga yang Tidak Didata

Salah satu peternak asal Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Muhammad Tamyiz mengatakan, terjadi peningkatan pembelian sapi kurban di kandangnya dalam dua pekan terakhir

Dari 200 ekor sapi di kandangnya, tersisa 30 ekor. Pembeli sapi, kata dia, rata-rata berasal dari luar Pamekasan.

"Karena Idul Adha sudah dekat, penjualan sapi terus meningkat dua pekan ini," kata Tamyiz saat ditemui di lokasi peternakannya, Selasa (5/7/2022).

Tamyiz menjelaskan, tingginya minat masyarakat membeli sapi di kandangnya karena ternak yang dimiliknya sehat.

Jika ada sapi yang memperlihatkan gejala sakit, Tamyiz langsung memisahkannya dari ternak yang sehat. Bahkan, Tamyiz juga memberikan ramuan kepada ternaknya.

"Sapi kami semuanya sehat. Jika ada yang sakit saya minta agar dikembalikan untuk ditukar dengan yang sehat," imbuhnya.

Sebagai garansi sapinya sehat, Tamyiz bekerja sama dengan Dinas Peternakan yang mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Sehingga, pembeli tak was-was dengan kondisi kesehatan hewan.

"Sampai hari ini tidak ada pelanggan yang mengembalikan sapinya karena sakit. Kami membekalinya dengan SKKH dari Dinas Peternakan," ungkap Tamyiz.

Salah satu pembeli asal Surabaya, Sucipto mengaku, sapi milik Tamyiz yang dikelola di Rahayu Farm berkualitas dan sehat.

Apalagi, pengelolaan sapi di kandang itu menerapkan model peternakan semi modern. Meski wabah PMK merebak, Sucipto tak ragu dengan kualitas sapi Tamyiz.

"Setiap tahun saya langganan untuk dijual lagi ke beberapa perusahaan di Surabaya. Tidak ada pembeli yang kecewa karena kami jual sapi berkualitas," ungkap Sucipto.

Peternak lainnya asal Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Munaji mengaku, orang yang akan berkurban enggan membeli sapi ke pasar karena masih ramai PMK.

Baca juga: Kejari Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi DBHCT Diskominfo Pamekasan

 

Alternatifnya mereka langsung ke kandang peternak.

"Sebulan yang lalu masih sepi orang cari sapi langsung ke peternak. Sekarang sudah mulai ramai karena di pasar takut sapinya tidak sehat," kata Munaji. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com