Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi PMK, Polisi "Sweeping" Truk Pengangkut Ternak di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Kompas.com - 04/07/2022, 15:33 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Menjelang hari raya Idul Adha, jalur masuk ternak di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur diperketat.

Pengetatan tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang semakin merajalela.

"Kita antisipasi agar PMK tidak meluas di Banyuwangi," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa melalui Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi AKP Ali Masduki, Senin (4/7/2022).

Baca juga: 24 Sapi di Buleleng Terindikasi PMK, Dinas Pertanian: Masih Tunggu Hasil Lab

Skema yang digunakan, kata dia, kendaraan pengangkut ternak diarahkan polisi dan TNI langsung menuju Kantor Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Wilayah Kerja Karantina Pertanian di Ketapang.

"Hewan ternak kemudian disemprot disinfektan. Jika ada hewan yang terlihat sakit langsung diturunkan," jelas Ali.

Ali menjelaskan, pengetatan terhadap hewan ternak tersebut adalah berdasarkan Surat Telegram Mabes Polri Nomor STR /534/VII/OPS.2/2022 tanggal 1 Juli 2022 tentang Pengendalian dan Penanggulangan PMK.

Dalam surat tersebut, hewan ternak sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi agar tidak masuk ke wilayah Bali.

Baca juga: Sudah Sepekan Cianjur Nihil Kasus Baru Ternak Terpapar PMK

Selain itu, rujukan lainnya adalah adalah Surat Telegram Kapolresta Banyuwangi Nomor : B/1361/VII/2/2022/BAGOPS tertanggal 01 Juli 2022 tentang Pengendalian dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Namun ini harus kami lakukan agar tidak ada penyebaran lagi," terangnya.

Pemkab Banyuwangi bersama stake holder terkait juga turut membantu pengawasan ini.

Data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, penyebaran PMK di Banyuwangi meningkat tajam.

Hingga Senin (4/7/2022) terdapat 156 kasus PMK. Sebanyak 145 ekor sapi masih dalam perawatan, sementara 11 ekor sapi dinyatakan sembuh.

Baca juga: 5.203 Sapi di Lamongan Divaksin PMK, Peternak: Sudah Tidak Was-was

Penanggungjawab Wilayah Kerja Banyuwangi Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Putu Swesti mengatakan, Bali saat ini masih bebas dari wabah PMK sehingga pengiriman ternak keluar pulau tetap diperbolehkan.

Namun ia memastikan bahwa pengawasan terus dilakukan.

"Tapi dengan aturan ketat. Truk pengangkut ternak diberikan segel, tidak dibuka sebelum tiba di kota tujuan pengiriman," ujar Putu Swesti.

Hasil pengawasan, seluruh ternak dari Bali dikirim ke berbagai kota di Jawa Barat. Meski demikian, seluruh ternak wajib menjalani pemeriksaan di Kantor Karantina Ketapang.

Baca juga: 63 Ekor Sapi di Bali Dilaporkan Terinfeksi PMK, Distanpangan: 55 Ekor Dipotong Paksa

Selain dokumennya diperiksa, seluruh ternak disemprot disinfektan untuk mencegah penularan PMK.

"Yang kita temukan, pengiriman ternak dari Bali drop out-nya ke berbagai daerah. Namun, tetap kita periksa kesehatannya sebelum dikirimkan ke daerah asal," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com