Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ricuh, Perebutan Medali Perunggu Cabor Sepak Bola Porprov Jatim Dimenangkan Surabaya

Kompas.com - 03/07/2022, 04:56 WIB
Miftahul Huda,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

 

LUMAJANG, KOMPAS.com - Laga panas kembali tersaji dalam perebutan medali perunggu cabang olah raga (cabor) sepak bola Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII di Stadion Semeru Lumajang, Sabtu (2/7/2022).

Pertandingan yang mempertemukan kesebelasan dari Kabupaten Malang versus Kota Surabaya itu sempat diwarnai kericuhan.

Kericuhan terjadi di menit akhir babak tambahan waktu 2x15 menit. Saat itu, tim dari Kabupaten Malang tidak terima dengan keputusan hakim garis yang menganggap strikernya yang menerima umpan dari tengah lapangan offside.

Baca juga: Tim Sepak Bola Putri Kota Malang Didiskualifikasi di Porprov Jatim, Begini Penjelasan KONI

Luapan emosi pun memuncak. Ofisial Kabupaten Malang langsung menyerbu wasit garis. Aksi dorong kepada sang hakim garis pun tidak terelakkan.

Beruntung, panitia pertandingan sigap dan langsung melerai keributan yang terjadi.

Sempat reda, keributan kembali terjadi saat wasit meniup peluit panjang berakhirnya pertandingan.

Pemain Kabupaten Malang yang merasa dirugikan oleh keputusan hakim garis langsung berlari dan mendorongnya. Kondisi semakin panas saat para penonton melakukan lemparan botol ke dalam lapangan.

Sampai-sampai, polisi harus mengamankan wasit masuk ke ruang ganti untuk beberapa saat.

Delegasi Teknis PSSI Jawa Timur Suhaemi mengatakan, tidak ada yang salah dengan keputusan wasit. Menurutnya, posisi pemain Kabupaten Malang murni offside.

Baca juga: Pendukung Atlet Pencak Silat Balikkan Meja Juri hingga Lempar Kursi di Porprov Jatim, Ini Duduk Perkaranya

Sedangkan keributan yang terjadi dalam pertandingan bisa dihukum oleh panitia disiplin PSSI. Hukuman yang dimaksud bisa berupa denda maupun larangan bertanding kepada pihak yang terbukti melakukan tindakan yang dilarang.

"Nanti setelah pertandingan kita akan diskusi dengan pandis, kalau memang terbukti ada hal yang melanggar aturan bisa kita hukum sesuai dengan peraturan yang sudah ada," kata Suhaemi di Stadion Semeru Lumajang, Sabtu (2/7/2022).

Usai situasi reda, pertandingan pun dilanjutkan dengan adu tendangan penalti. Penampilan apik penjaga gawang Surabaya M Fajar Ali memblok tendangan lawan membuat dua pemain Kabupaten Malang gagal mengeksekusi garis 12 pas.

Sedangkan, empat dari lima penendang Kota Surabaya berhasil menyarangkan bola ke gawang yang dijaga Juntak Wahyu.

Baca juga: Soal Ricuh Pertandingan Pencak Silat di Porprov Jatim VII, Ini Kata Kapolres Lumajang

Manajer tim Kabupaten Malang Gus Ali mengaku, pihaknya telah menerima hasil dari pertandingan tersebut.

Menurutnya, menang dan kalah merupakan hal yang wajar dalam pertandingan sepakbola.

"Kita pulang tetap dengan kepala tegak karena tim ini sudah berjuang, kita bukan pecundang, menang, kalah, seri sudah kita lalui, dan kita telah menerima hasil dari pertandingan," ucapnya.

Dengan hasil ini, Kota Surabaya berhak membawa pulang medali perunggu cabor sepak bola Porprov Jatim VII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com