Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Kerto, Kakek 103 Tahun yang Punya 30 Hektar Ladang, Beli Pajero Sport secara Kontan

Kompas.com - 02/07/2022, 12:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Mbah Kerto namanya. Saat ini, pria berusia 103 tahun itu adalah orang tertua di desanya, Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Meski telah berusia senja, ia masih giat berladang. Mbah Kerto bahkan memiliki ladang seluas lebih dari 30 hektar. Di ladang itulah, Mbah Kerto menanam kentang, bawang merah, dan kol.

Dari hasil panen, 6 hektar saja misalnya, Mbah Kerto bisa memanen 150 ton kentang, yang mana nilainya Rp 1,3 miliar.

Uang hasil panen sempat dibelikannya mobil Mitsubishi Pajero Sport. Mbah Kerto membeli mobil tersebut secara kontan.

Baca juga: Mengenal Mbah Kerto, Miliarder Asal Desa Ranupane, Punya Banyak Mobil dari Hasil Berladang

Video Mbah Kerto membeli mobil itu sempat viral di media sosial. Pasalnya, uang ratusan juta rupiah tersebut dia bawa memakai karung beras.

Ia berseloroh sewaktu ditanya alasannya memasukkan uang ke karung beras saat membeli mobil. Mbah Kerto mengatakan, uang sebanyak itu tak akan muat bila dimasukkan dompet, hingga akhirnya ia membawanya memakai karung.

"Itu uangnya 10 kilogram lebih, kalau dimasukkan dompet ya enggak cukup,” ujarnya, Jumat (1/7/2022).

Usai membeli mobil itu, kini Mbah Kerto memiliki dua mobil mewah, tiga truk, dan tiga mobil pikap.

Baca juga: Sosok Joko Suranto “Crazy Rich Grobogan, Dulu Perbaiki Jalan di Kampung Halaman, Kini Sponsori Formula E Jakarta

 

Jalani tirakat

Mbah Kerto, miliarder asal Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, saat saat melihat tanaman kentangnya, Jumat (1/7/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Mbah Kerto, miliarder asal Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, saat saat melihat tanaman kentangnya, Jumat (1/7/2022)

Ketekunan Mbah Kerto dalam dunia pertanian dan perdagangan ternyata terinspirasi dari sang ayah. Namun, kesuksesannya sekarang tak datang secara instan.

Ia membangun usahanya dari nol. Ia pun selama tujuh tahun harus menjalani tirakat.

Kala itu, Mbah Kerto bersumpah kepada dirinya sendiri akan tidur di luar rumah sampai dia bisa menyamai harta ayah dan saudara-saudaranya. Padahal, suhu di Ranupane sangat dingin.

"Dua tahun saya tidur di luar karena saya sudah sumpah kepada diri saya sendiri akan tidur di luar sampai diberikan kesuksesan," ucapnya.

Baca juga: Sederet Crazy Rich yang Bantu Warga, Ada yang Perbaiki Jalan, Hadiahkan Motor hingga Bagikan Sembako dan Uang

Niatnya itu menemui hasil. Sejak tahun 1983 kesuksesan mendatanginya.

Waktu itu, saat panen kentang pertamanya, hasil panen dibagikan kepada warga dalam bentuk uang koin sebanyak 70 kilogram.

Mbah Kerto menuturkan, dari bersedekah itu, kesuksesan demi kesuksesan mulai dicapainya.

Dari yang awalnya hanya memiliki ladang sempit, kini dia mempunyai ladang seluas puluhan hektar.

Walau telah menjadi miliarder, kebiasaan Mbah Kerto bersedekah tak dilupakan. 

"Saya itu dari dulu suka bersedekah, kalau ada tamu itu wajib kasih makan, mau berapa ratus tamunya ya wajib beri makan," ungkapnya.

Baca juga: Menilik Aksi Tajir Melintir Crazy Rich, Gaya Hidup Semu atau Menabur Empati?

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda | Editor: Andi Hartik)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com