Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penertiban Bangunan di Sekitar Rel Kereta, Ini Saran Ketua DPRD Kota Malang

Kompas.com - 29/06/2022, 21:12 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Setelah mendapat aspirasi dari masyarakat, Komisi B DPRD Kota Malang dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan rapat kerja pembahasan tindak lanjut rencana penertiban bangunan di sekitar rel kereta api.

Kegiatan itu dilakukan di Ruang Rapat Kantor DPRD Kota Malang pada Rabu (29/6/2022). Rapat itu dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika.

Baca juga: Jadi Tolok Ukur Keberhasilan, KPU Kota Malang Targetkan Partisipasi Pemilih 100 Persen pada Pemilu 2024

Made mengaku lega setelah mendapat penjelasan dari PT KAI dalam pertemuan itu. Ia memberi beberapa catatan terkait rencana pembongkaran bangunan itu, khususnya komunikasi dengan masyarakat terdampak.

Menurut Made, beberapa masyarakat sudah menyadari lahan yang ditempati bukan haknya. Rencana penertiban didukung oleh pihaknya demi keselamatan masyarakat itu sendiri.

"Hari ini (29/6/2022) kami sedikit lega dengan penjelasan KAI terkait apa yang menjadi keluhan dari masyarakat. Nanti akan ada tim dari PT KAI bersama TNI, Polri, Pemkot dan sampai di tingkat camat dan lurah, saya rasa tinggal pola komunikasi saja," kata Made di DPRD Kota Malang, Rabu.

Made juga meminta PT KAI segera melindungi aset lainnya yang belum ditempati.

"Cuma kita tadi sampaikan, karena ada pembiaran itu, bagi aset-aset PT KAI yang sekarang belum ditempatkan agar segera ditertibkan," katanya.

Made berharap penertiban bangunan di sepanjang rel kereta itu diundur dari Juli menjadi Agustus. Sehingga, masyarakat yang terdampak bisa memiliki waktu lebih untuk bersiap-siap.

"Ini terlalu mendadak pasca Covid-19. Paling tidak ini (penertiban) setelah Agustus lah. Biarkan Juli ini pemulihan ekonomi," katanya.

Made menyarankan, masyarakat yang kehilangan tempat tinggal bisa ditampung sementara di rumah susun atau rusunawa di Tlogowaru. Made paham, tak mudah memindahkan masyarakat karena menyangkut faktor sosial dan ekonomi.

"Apakah mereka mau dipindah ke situ, karena tidak gampang. Karena terkait sosial-ekonomi juga, sehingga langkah-langkah alternatif nantinya pasti melalui kajian yang matang," katanya.

Perlu diketahui, ratusan bangunan dari 301 KK yang berdekatan dengan jalur kereta api di Kota Malang, Jawa Timur, bakal ditertibkan oleh PT KAI.

Sebelumnya, sosialisasi dengan mengundang perwakilan dari masyarakat sekitar sudah dilakukan di Stasiun Kota Malang pada Selasa (21/6/2022).

Nantinya, titik sasaran dari penertiban itu mulai dari jalur rel kereta api Kotalama, Jagalan hingga Depo Pertamina dengan panjang sekitar 1,3 kilometer.

Penertiban itu akan menyasar bangunan semi permanen atau tetap dari sebelah kanan dan kiri yang masing-masing sekitar enam meter dari rel kereta api. Namun belum diketahui kapan waktu untuk pembongkaran bangunan dilakukan.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, penertiban bangunan di sekitar rel kereta api penting dilakukan mengingat membahayakan bagi nyawa manusia.

Apalagi, jalur rel kereta api yang akan dilakukan penertiban biasanya dilalui oleh kereta api pengangkut BBM. Dalam sehari, kereta yang lewat di jalur penertiban tersebut bisa tiga sampai empat kali.

Baca juga: PT KAI Bakal Tertibkan Ratusan Bangunan di Pinggir Rel Kereta Api Kota Malang

"Sangat membahayakan baik itu warga yang tinggal maupun perjalanan KA dari sisi legal (hukum) sudah jelas tadi disampaikan aturannya. Nah disitu ada kegiatan dapur orang untuk masak, anak-anak main bahaya," katanya.

Dia juga mengapresiasi kepada warga di beberapa wilayah yang sudah kooperatif dengan melakukan pembongkaran secara mandiri. Nantinya akan ada bentuk biaya jasa bongkar senilai Rp 250.000 setiap meter untuk bangunan permanen dan Rp 200.000 per meter untuk bangunan semi permanen kepada warga terdampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com