SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi anak disabilitas berusia 15 tahun di Surabaya, Jawa Timur, yang menjadi korban pemerkosaan oleh tetangganya.
Pada kesempatan itu, Risma sempat mengajak anak itu berkomunikasi. Menurut Risma, anak tersebut mulai bisa berbicara dan menirukan perkataannya.
"Sebenarnya sudah ditindaklanjuti sama Pak Wali Kota, cuma saya datang ke sini hanya ingin memastikan lagi. Pas saya coba ajak bicara, ternyata dia enggak bisu. Saya tadi coba bilang 'ibu', dia bisa menirukan kata-kata saya," kata Risma usai mengunjungi rumah korban di Surabaya, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Mensos Risma Jadikan Program Pahlawan Ekonomi di Surabaya sebagai Percontohan Nasional
Risma mengatakan, nantinya anak ini juga akan diberangkatkan ke Kota Solo, Jawa Tengah, untuk mendapatkan pelatihan usaha, sembari diajarkan juga untuk membaca dan menulis. Selain itu, dia akan didampingi jajaran Pemkot Surabaya dalam hal trauma healing.
"Latihannya macam-macam, tergantung passion-nya dia. Ada pilihan makanan, kerajinan tangan, menjahit atau yang lainnya untuk kelangsungan masa depannya," ujar Risma.
Baca juga: Sambangi Gereja di Kota Bekasi, Mensos Risma Salurkan Alat Bantu bagi Jemaat Penyandang Disabilitas
Menurutnya, korban yang masih belia sudah diberikan alat bantu dengar untuk melancarkan komunikasinya. Hal ini dilakukan supaya nantinya anak tersebut dapat menjadi mandiri dan dapat mengejar impiannya.
"Pokoknya yang paling penting itu gimana dia bisa mandiri. Dengan alat bantu dengar, mininal bisa menjadi cara dia untuk membela diri. Soalnya juga banyak orang disabilitas yang tidak bisa membela diri, sehingga tertimpa musibah seperti ini," ujar Risma.
Saat ditanya tentang pelaku pemerkosaan, ia menyebut bahwa proses hukum sudah dijalankan oleh aparat kepolisian. Proses tersebut, lanjutnya, akan berlanjut hingga tingkat pengadilan.
"Yang terpenting saat orang membutuhkan bantuan, kita harus bisa mengulurkan tangan untuk mereka. Karena banyak sekali kesempatan yang digunakan sebagian orang untuk menyakiti," ujar Risma.