Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Lebih Dekat Desa Balun di Lamongan yang Berjuluk 'Desa Pancasila'

Kompas.com - 29/06/2022, 06:11 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Kendati lokasi tiga tempat ibadah tersebut cukup berdekatan, namun toleransi dan saling menghargai antar umat beragama terpelihara dengan baik tanpa adanya gesekan di antara mereka.

Gambaran yang membuat desa seluas 621,103 hektar tersebut, kemudian ditetapkan sebagai Desa Pancasila.

Ketua GKJW Jemaat Lamongan Wilayah Balun atau pemuka agama Kristen di Balun, Sutrisno (64) mengatakan, toleransi beragama sudah terjalin harmonis di Desa Balun sejak beberapa tahun silam.

Agama Kristen dan Hindu, mulai eksis di Desa Balun pasca tragedi percobaan kudeta negara yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) atau yang dikenal dengan Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).

"Setelah kejadian G30S/PKI, pemerintah kan kemudian menganjurkan kepada penduduk untuk mengikuti agama-agama yang diakui oleh negara. Kemudian pada tahun 1967, warga di sini mulai ada yang memeluk agama Kristen," ujar Sutrisno, ketika ditemui di kediamannya.

Baca juga: Ananda, Pebalap Asal Lamongan yang Wakili Indonesia dalam MXGP 2022 di Sumbawa, Pernah Raih Emas PON

Sutrisno menjelaskan, pada saat itu ada salah seorang warga Desa Balun bernama Asman yang sempat menemukan seperti potongan kitab injil.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada kepala Desa Balun waktu itu, yang kemudian turut memeluk agama Kristen diikuti beberapa warga lain.

"Saat itu ada Angkatan Darat namanya Pak Bati, yang kemudian menjabat sebagai kepala desa pertama, yang ikut memeluk agama Kristen setelah Pak Asman menemukan potongan kitab Injil tersebut," ucap Sutrisno.

Baca juga: Gresik Terima 3.000 Dosis Vaksin PMK, Suntikan Pertama untuk Sapi di Siwalan

Pensiunan guru ini menceritakan, pada awalnya ada sekitar 98 orang warga di Desa Balun yang dilakukan baptis, dan menyatakan diri masuk memeluk agama Kristen.

Kemudian terus berkembang hingga kini, dengan saat ini pemeluk agama Kristen di Desa Balun dikatakan sudah mencapai sebanyak 672 jiwa, 189 keluarga.

Sebab dalam satu keluarga yang ada di Desa Balun, juga terdapat yang memeluk keyakinan berbeda. Bahkan, ada pula dalam satu dinasti kekeluargaan itu yang memeluk agama Islam, Kristen dan Hindu.

"Mengapa rukun? karena warga di sini menyadari semua masih saudara, juga mungkin karena karunia Tuhan. Sebab Tuhan masih menghendaki," kata Tadi (54), pemangku Pura Sweta Mahasuci Balun.

Baca juga: Pilkades Serentak 61 Desa di Lamongan Dipantau Langsung Kemendagri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Surabaya
Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Surabaya
Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Surabaya
Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Surabaya
Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Surabaya
Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Surabaya
Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Surabaya
Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com