Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manten Sapi, Tradisi Unik Masyarakat Pasuruan Jelang Idul Adha

Kompas.com - 28/06/2022, 20:41 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Hari raya Idul Adha yang jatuh setiap 10 Dzulhijah dirayakan dengan cara berbeda di beberapa daerah di Indonesia.

Salah satunya adalah tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: 9 Tradisi Idul Adha di Indonesia, Ada Hewan Kurban yang Dirias

Tradisi unik di Kabupaten Pasuruan ini kerap dijadikan ajang tontonan karena hanya berlangsung setahun sekali.

Baca juga: Perang Obor, Tradisi Tolak Bala Masyarakat Jepara

Masyarakat Pasuruan memiliki kebiasaan unik dalam menyambut Idul Adha, dengan melakukan tradisi manten sapi atau pengantin sapi.

Baca juga: Tradisi Mekare-kare atau Perang Pandan: Definisi, Properti, dan Pelaksanaan

Tradisi manten sapi atau pengantin sapi adalah cara warga setempat untuk menghormati hewan kurban yang akan disembelih.

Tradisi manten sapi biasanya dilaksanakan sehari sebelum jatuhnya hari raya Idul Adha.

Hewan kurban yang akan disembelih pada hari raya Idul Adha akan dimandikan lalu kemudian dihias dengan cantik.

Hewan kurban biasanya akan dirias seperti pengantin dan dikalungi bunga tujuh rupa serta dibalut kain putih, sehingga penampilannya cantik dan tampan layaknya pengantin.

Kemudian hewan yang sudah dihias tersebut akan diarak oleh warga sebelum diserahkan kepada panitia kurban.

Warga desa Watestai mengarak Manten Sapi menuju masjid Darul Falihin, Pasuruan, Sabtu (4/10/2014). surya/rahadian bagus Warga desa Watestai mengarak Manten Sapi menuju masjid Darul Falihin, Pasuruan, Sabtu (4/10/2014).

Sementara, beberapa orang yang ikut mengarak hewan kurban juga membawa berbagai bahan pangan seperti beras, minyak goreng, bumbu-bumbu, bahkan kayu bakar pun ikut diarak.

Nantinya berbagai barang bawaan itu juga akan diberikan kepada warga yang tidak mampu bersama dengan daging hewan kurban yang sudah dipotong-potong.

Maksud diberikannya barang bawaan bersamaan dengan daging kurban adalah agar warga yang tidak mampu tidak kesulitan dalam mengolahnya.

Tradisi yang dilakukan secara turun-temurun ini tidak hanya menarik dijadikan tontonan, tapi juga merupakan bagian dari syiar agama Islam.

Diharapkan dengan dilaksanakannya tradisi ini, warga bisa termotivasi untuk melaksanakan kurban di tahun depan atau dengan bersedekah dan membantu sesama.

Bagi sejumlah warga yang ikut rangkaian Manten Sapi, dilakukannya tradisi ini setiap tahun membuat mereka senang karena banyak tradisi lokal yang hilang akibat tidak dapat memaknai secara arti yang sebenarnya.

Selain sebagai sarana syiar agama, tradisi Manten Sapi ini juga berguna sebagai alat komunikasi dalam menjaga tradisi lokal.

Sumber:
www.pasuruankab.go.id
bobo.grid.id
travel.tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Surabaya
Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com