Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upayakan Strategi Penekanan Emisi Karbon, Menteri Siti Nurbaya Terima Gelar Profesor Kehormatan dari UB

Kompas.com - 25/06/2022, 09:26 WIB
Nugraha Perdana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dikukuhkan menjadi Profesor Kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Siti Nurbaya akan menjadi profesor ke-30 di Fakultas Pertanian, dan profesor aktif ke-167 di Universitas Brawijaya. Pengukuhan itu akan berlangsung pada Sabtu (25/6/2022) di Gedung Samanta Krida, Universitas Brawijaya.

Siti Nurbaya mengatakan, penghargaan yang diberikan bukan hanya untuk dirinya pribadi saja, melainkan juga untuk Kementerian LHK.

Baca juga: Menteri LHK Siti Nurbaya Minta Bimbingan KPK Menginvestigasi Kasus Korupsi

Menurutnya, dunia akademisi sangat penting untuk bekerja di dunia pemerintahan. Salah satunya bagaimana penerapan metode ilmiah untuk mencari solusi dalam menghadapi persoalan dan fenomena yang ada.

"Kalau pemerintah bekerja dengan metodologi, maka beberapa hal sudah bisa dikerjakan dengan baik," kata Siti Nurbaya saat ditemui awak media dalam persiapan pengukuhannya di Universitas Brawijaya pada Jumat (24/6/2022).

Baginya, makna profesor berkaitan dengan konsistensi kerja untuk terus berpikir dalam suatu aktivitas.

Nantinya saat pengukuhan, Siti Nurbaya akan menyampaikan orasi ilmiah tentang Indonesia’s Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Indonesia menargetkan tercapainya tingkat emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar minus 140 juta ton CO2e pada 2030.

"Pengurangan emisi sektor FOLU akan sangat bergantung pada upaya seperti pengurangan emisi dari deforestasi, pengurangan emisi lahan gambut, peningkatan kapasitas hutan alam, dan berbagai upaya lainnya," katanya.

Baginya penekanan emisi GRK merupakan tanggung jawab dirinya sebagai menteri dengan berbagai kebijakan yang ada.

Baca juga: Sorotan DPR soal Pembangunan IKN dan Jawaban Menteri LHK Siti Nurbaya..

Disampaikannya juga bahwa Indonesia telah memiliki strategi panjang untuk mengurangi emisi karbon hingga 2050. Beberapa hal yang selama ini menjadi permasalahan adanya emisi karbon salah satunya seperti kebakaran hutan untuk pembukaan lahan gambut.

"Jadi strategi bisa dari pohon hutan, pertanian dari sistem pengolahan tanahnya, juga industri, nah disitu ada strategi masing-masing dan sudah ada," katanya.

Menurutnya di sektor kehutanan bisa dilakukan pengawasan dan merawat kelestarian pohon sehingga terjaganya ekosistem yang ada.

"Kalau hutan baik, indikatornya satwa baik sehingga ada strategi konservasi," katanya.

Selain itu, diakuinya bahwa untuk strategi di sektor energi membutuhkan upaya yang lebih dengan ongkos tidak murah. Dia mencontohkan salah satunya soal PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang selalu dipersoalkan menggunakan batubara.

Baca juga: Temui Menteri Siti Nurbaya, Wagub Sumut Bicara Ekowisata, Jalan Alternatif sampai Orang Utan

Solusi dari permasalahan tersebut dibutuhkannya teknologi yang baik. Namun di satu sisi, hal itu juga berkaitan dengan persoalan ekonomi.

"Makanya di Indonesia kalau tidak dibantu atau pemerintah saja hanya bisa menurunkan 29 persen, tapi teknologi dan finansialnya kalau ada bisa 40 persen, yang diminta dunia kita menurunkan 45 persen, tapi kalau itu terjadi gimana ekonominya bekerja," ungkapnya.

Strategi lainnya, kata Siti, di sektor sampah perlu adanya peningkatan pengolahan secara ekonomi sirkular. Tumpukan sampah selam ini mengakibatkan adanya gas metan yang menjadi polusi.

"Jadi perlu diolah, jadi sampahnya tidak ditumpuk, tidak fermentasi tapi digunakan lagi, istilahnya di sirkular ekonomi itu juga mengurangi, belum lagi dari perindustrian, jadi strateginya seperti itu," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kronologi Pembunuhan Pengamen di Kota Malang, Pelaku Teman yang Baru 2 Minggu Dikenal

Kronologi Pembunuhan Pengamen di Kota Malang, Pelaku Teman yang Baru 2 Minggu Dikenal

Surabaya
Ada Siswi Melahirkan di Sekolah, Ujian Akhir di SMA Sampang Tetap Berjalan hingga Selesai

Ada Siswi Melahirkan di Sekolah, Ujian Akhir di SMA Sampang Tetap Berjalan hingga Selesai

Surabaya
Melahirkan di Sekolah, Siswi SMA di Sampang Hamil Diduga Sejak Masih SMP, Orangtua Pun Tak Tahu

Melahirkan di Sekolah, Siswi SMA di Sampang Hamil Diduga Sejak Masih SMP, Orangtua Pun Tak Tahu

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya yang Dianiaya Oknum Buruh Saat Demo Alami Patah Tulang

Anggota Satpol PP Surabaya yang Dianiaya Oknum Buruh Saat Demo Alami Patah Tulang

Surabaya
Guru SMA di Sampang Tercengang Saksikan Siswinya Melahrkan di Kelas Saat Ujian Sekolah

Guru SMA di Sampang Tercengang Saksikan Siswinya Melahrkan di Kelas Saat Ujian Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Cerah Berawan, Siang Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 02 Desember 2023: Pagi Berawan dan Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 02 Desember 2023: Pagi Berawan dan Hujan Ringan

Surabaya
Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Surabaya
Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Surabaya
Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Surabaya
Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Surabaya
Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Surabaya
Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Surabaya
Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Surabaya
Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com