Jerih payah dan latihan yang keras, akhirnya berbuah manis. Robby satu-satunya pemain yang dipanggil untuk memperkuat tim nasional sepak bola amputasi Indonesia dari Madura. Ia akan berlaga di piala dunia di Turki pada Oktober 2022 mendatang.
"Senang sekali bisa main di piala dunia sepak bola amputasi. Tapi kami minim dukungan dari pemerintah," terang remaja kelahiran 12 Desember 2001 ini.
Baca juga: Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2022
Terkendala biaya
Untuk mempersiapkan keberangkatannya ke Turki, Robby masih bingung biaya. Selama ini, setiap latihan dan ikut turnamen serta membeli peralatan, dari uang pribadi.
"Ada semacam diskriminasi kepada pemain sepak bola amputasi karena pemerintah Kabupaten Pamekasan tidak peduli," tandasnya.
Baca juga: Warga Kecewa, Air PDAM di Pamekasan Keruh dan Bercampur Lumpur
Sementara itu, di balik kesuksesan Robby bisa ikut piala dunia sepak bola amputasi, ada sosok yang berjasa besar, yakni rekannya, Sugianto. Pria kelahiran Trenggalek, Jawa Timur, yang sama-sama difabel ini, yang membawa sepak bola amputasi ke Madura.
"Mas Sugianto yang melahirkan sepak bola amputasi di Madura. Bahkan dia yang jadi ketua Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Madura (Persam). Dia mengajarkan bahwa orang difabel bukan untuk dikasihani, tetapi dibangkitkan kemandirian dan potensinya," kata Robby.
Sugianto sendiri berharap, Pemerintah Kabupaten Pamekasan memberikan perhatian kepada Persam. Sebab, selama ini tidak ada perhatian sama sekali kepada pemain. Bahkan, terkesan dapat diskriminasi.
"Kami saat mau silaturahim dengan bupati saja, tak dapat tanggapan. Baru ketika sudah mau berangkat ke Jakarta ikut pemusatan latihan ada perhatian dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pamekasan," ungkap Sugianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.