Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNBTS Telusuri Pengunjung Bromo Dipalak Rp 50.000 karena Rekam Kuda, Diduga Salah Paham

Kompas.com - 22/06/2022, 11:16 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Pengelola kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berupaya menelusuri temuan video viral pengunjung Gunung Bromo yang diminta uang Rp 50.000 oleh ojek kuda. 

Ojek kuda tersebut memaksa minta uang karena pengunjung merekam video dari belakang.

Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan, video yang beredar itu memang terjadi di kawasan wisata alam Bromo TNBTS.

"Jika melihat dari video yang beredar, diduga kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman penyedia jasa wisata kuda dengan pengunjung," ujar Sarif kepada Kompas.com melalui siaran tertulis, Selasa (21/6/2022). 

Baca juga: Soal Pengunjung Bromo Dipalak Rp 50.000 karena Merekam Kuda, TNBTS Sebut Masih Butuh Klarifikasi

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa tindakan ojek kuda itu bukan gambaran umum dari perilaku penyedia jasa wisata kuda di kawasan Bromo. 

"Serta tidak ada kaitannya dengan PNBP/tarif masuk/kegiatan di kawasan," kata Sarif.

Sarif menjelaskan, penyedia jasa wisata kuda dan wisata lainnya di kawasan TNBTS adalah masyarakat sekitar, bukan petugas TNBTS. 

Menurutnya, pihak TNBTS selama ini telah berupaya membina pelaku jasa wisata secara rutin di antaranya dengan rapat koordinasi dan pembinaan serta peningkatan kapasitas pelaku jasa wisata agar sesuai aturan, menjaga ketertiban, dan melayani pengunjung dengan baik.

Baca juga: Kronologi Lengkap Hilangnya Roni di Kawasan Bromo hingga Ditemukan Lemas di Tebing Bawah Bukit

Sebelumnya, beredar di media sosial sebuah video menayangkan pengunjung Gunung Bromo diminta paksa uang sebesar Rp 50.000 oleh ojek kuda.

Awalnya, si ojek kuda menunggangi kudanya. Saat tahu direkam, ojek kuda tersebut langsung membalikkan badan dan kudanya.

Ojek kuda tersebut memaksa minta uang karena pengunjung yang merekam video merekamnya dari belakang.

Si ojek kuda tetap memaksa agar si perekam memberikan uang Rp 50.000 meskipun videonya akan dihapus.

"Mana uangnya Rp 50.000? Walaupun dihapus uangnya mana. Sampean nyuting gak bilang-bilang dari belakang. Walaupun dihapus, uangnya mana," kata si ojek kuda dengan nada tinggi.

Video tersebut diunggah ke Tik Tok oleh akun @Aldi Dutch, dengan menambahkan teks, "Kalau ke Bromo hati-hati. Jangan sukur-sukur ambil video. Ini pengalaman saya. Midioin kuda malah malak saya Rp 50.000. Tak suruh hapus malah gak mau padahal banyak kuda lewat saya video gak marah. Wisatawan kecewa sekali. Tolong kepada pengelola Bromo diberantas pemalak-pemalak kayak gitu".

 

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Surabaya
Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Surabaya
Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Surabaya
Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Surabaya
Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Surabaya
Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Surabaya
Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Surabaya
Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com