Selain itu, infrastruktur jalan di Kabupaten Tuban, dinilai banyak yang masih rusak dan belum ada perbaikan.
Mahasiswa menilai, pada saat kampanye, bupati berjanji akan mewujudkan pembangunan desa dan menata kota, dengan slogan 'Mbangun Deso Noto Kutho'.
"Tapi, kenyataannya banyak program yang belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Bocah 10 Tahun Terbakar Saat Naik Bianglala di Pasar Malam Tuban
Karena itu, para mahasiswa terpaksa memberikan hadiah kartu merah kepada Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky dan Wakilnya Riyadi yang dianggap tidak bisa menjalankan programnya.
Usai menyampaikan aspirasinya, para mahasiswa akhirnya membubarkan diri. Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky juga tak tampak menemui massa.
Para mahasiswa mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi hingga Bupati Tuban menemui dan menjawab aspirasi mereka.
"Hari ini Bupati tidak mau menemui, kami akan datang lagi dengan aksi yang lebih besar," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.