KOMPAS.com - Kecelakaan maut yang menewaskan 54 orang terjadi di kawasan Banyuglugur, Situbono Jawa Timur pada 19 tahun lalu, tepatnya Rabu, 8 Oktober 2003.
Peristiwa tersebut dikenal dengan Tragedi Paiton. Para korban adalah siswa dan guru dari SMK Yayasan Pembina Generasi Muda (Yapemda), Sleman Yogyakarta.
Kecelakaan berawal saat SMK Yapemda 1 Sleman melakukan darmawisata ke Bali dengan menggunakan tiga bus AO Transport
Saat berangkat ke Bali, darmawisata berjalan lancar. Namun tidak saat kembali ke Sleman.
Baca juga: Kecelakaan Maut Truk Boks Vs Truk Tronton di Sragen, Satu Orang Tewas
Bus kedua AO Transport terbakar sesaat setelah melewati sebuah tanjakan di tikungan Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi, tepatnya di kawasan Banyuglugur, Situbondo.
Saat itu, sebuah truk kontainer tiba-tiba memotong jalur dan langsung menabrak bagian depan bus. Tak hanya itu. Bagian belakang bus juga dihantam oleh truk tronton.
Akibatnya bus kedua AP Transport terjepit dua truk.
Tabrakan pertama di bagian depan bus memunculkan api yang dipicu dari tangki bahan bakar truk dengan nomor polisi L 8493 F yang mengenai sekering bus.
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Bukit Soeharto, Sopir Pikap dan 2 Ekor Sapi Tewas di Tempat
Api di depan bus membuat penumpang panik. Mereka pun berlarian ke belakang. Nahas, pintu bagian belakang tak bisa dibuka karena tertabrak truk tronton.
Para penumpang pun terjebak di dalam bus karena tak ada alat pemecah kaca. Total ada 54 orang yang tewas mengenaskan terbakar di dalam bus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.