Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pria di Lumajang Dilabrak Istri Saat Hendak Akad Nikah dengan Wanita Lain, Begini Ceritanya

Kompas.com - 13/06/2022, 19:17 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Warga Lumajang digemparkan dengan beredarnya video seorang perempuan melabrak suaminya saat hendak melangsungkan akad nikah dengan perempuan lain.

Kejadian viral itu terjadi pada 30 Mei lalu di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang.

Informasi yang berhasil dihimpun, kedua mempelai yang akan melangsungkan akad nikah bukan asli warga Biting.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Peternak di Lumajang Mengeluh Harga Sapi Anjlok

Mempelai perempuan, E, merupakan warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang. Sedangkan mempelai laki-laki, Y, merupakan warga Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember.

"Kita ini hanya kena abunya saja karena kebetulan bertempat di sini, keduanya bukan warga asli sini. Hanya saja yang perempuan punya rumah di sini," kata Tri, Ketua RT setempat melalui sambungan telepon, Senin (13/6/2022).

Kejadian bermula saat E mendatangi rumah Tri untuk meminta data warga setempat karena akan mengundangnya dalam akad nikah dengan Y.

Saat itu Tri sempat bertanya kepada E tentang siapa saja yang akan hadir besok.

Menurut E, keluarga pengantin pria bersama modin (penghulu) dan keluarga iparnya akan datang.

"Ya kalau sudah ada iparnya kan berarti didukung," ucap Tri.

Baca juga: Pasar Hewan Tutup, Pedagang di Lumajang Nekat Jualan Kambing di Pinggir Jalan

Namun, beberapa jam sebelum acara, Y malah mendatangi Tri untuk meminta solusi. Sebab, istri sahnya mengancam akan datang dan melabrak Y di lokasi akad nikah jika Y tidak pulang.

Mendengar cerita Y, Tri pun bingung karena pernyataan kedua mempelai berbeda. Saat itu Tri menyarankan kepada Y untuk pulang saja.

Sementara undangan yang sudah terlanjur menyebar disanggupinya untuk mengganti dengan acara lain.

Namun tanpa menghiraukan saran dari Tri, Y malah meminta agar akad nikah segera dilangsungkan dan meminta Tri untuk jadi saksi.

Permintaan itu pun ditolak olehnya.

"Ya saya tolak, warga lain juga menolak jadi saksi," tambahnya.

Baca juga: PMK Masih Merebak, Pasar Hewan di Lumajang Batal Dibuka

Tidak berselang lama, rombongan istri dan anak Y pun datang dan meminta agar pernikahan itu dibatalkan. Adu mulut tidak terelakkan.

Anehnya, meski telah mendapatkan penolakan dari istrinya, Y tetap memaksa untuk menikahi E.

Kendati demikian, akad nikah pun batal digelar.

"Sempat suruh milih yang laki-laki, dia bilang mau dua-duanya. Akhirnya saya suruh pergi, karena saya menjaga kondusifitas lingkungan saya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com