Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pria Nikahi Domba di Gresik, 3 Pelapor dan 18 Orang Diperiksa Polisi

Kompas.com - 13/06/2022, 18:00 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Video pria menikahi domba betina di Gresik, Jawa Timur rupanya berbuntut panjang.

Pasalnya, pihak kepolisian menerima empat laporan dari masyarakat yang merasa keberatan dengan kegiatan tersebut.

Baca juga: Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun, Jaksa Periksa 2 Pejabat Petrokimia Gresik

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gresik AKBP Muhammad Nur Azis mengatakan, pihaknya langsung bertindak setelah video menyebar hingga menuai kontroversi.

"Polres Gresik sudah bergerak cepat sebenarnya. Kita sudah mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan proses lainnya, kita sudah melakukan pemeriksaan dan menerima pengaduan. Ada empat pengaduan yang sudah kita terima," ujar Azis kepada awak media di halaman Mapolres Gresik, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Menangis, Pengantin Pria yang Nikahi Domba di Gresik Mengaku Tobat dan Minta Maaf

Azis menjelaskan, sampai saat ini sudah ada empat organisasi dan komunitas di Gresik yang melaporkan agenda pernikahan pria dengan domba.

Salah satu di antaranya, dari Aliansi Warga Cerdas. Untuk menindaklanjuti pengaduan, pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan terhadap yang diduga terlibat maupun yang mengetahui.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan. Hari Jumat kemarin (10/6/2022) ada tiga dari pelapor. Hari ini, kita lakukan pemeriksaan lagi, sejumlah 18 orang dan masih berlangsung," kata Aziz.

Baca juga: Buntut Video Pria Menikahi Domba, MUI Gresik Sebut sebagai Penistaan Agama, 4 Orang Minta Maaf

 

Dalam pemeriksaan, pihak kepolisian menjalin koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik.

Sebab permasalahan yang sedang ditangani berkaitan dengan isu agama, dengan MUI dan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Gresik sebelumnya telah menyatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk penistaan terhadap agama Islam.

"Selalu kita koordinasi dengan MUI, karena ini berkaitan dengan agama. Dan MUI sudah mengeluarkan statemen," ucap Aziz.

Baca juga: Tobat dan Minta Maaf, Begini Pengakuan Pria di Gresik yang Nikahi Domba, Videonya Viral

Aziz berjanji, pihak kepolisian akan bekerja secara profesional dan sesuai prosedur hukum yang telah ditentukan dalam menangani permasalahan tersebut.

Untuk itu, Aziz mewakili pihak kepolisian meminta kepada masyarakat untuk menunggu hasil dan tidak main hakim sendiri.

"Saya mengharapkan kepada seluruh masyarakat, Gresik pada umumnya. Jangan panik, jangan underestimate, jangan anarkis, karena selalu kita lakukan proses hukum sesuai dengan prosedur yang ada," tutur Azis.

Baca juga: Cerita di Balik Pria Nikahi Domba, Videonya Bikin Heboh, MUI Gresik Sampai Bereaksi

Sebelumnya, MUI dan Ormas Islam di Gresik kompak menyatakan sikap tegas, usai menggelar rapat koordinasi di aula MUI Gresik, Kamis (9/6/2022).

MUI maupun Ormas Islam di Gresik menyatakan, ritual pernikahan seorang pria dengan domba yang kemudian videonya tersebar merupakan penistaan agama.

"Penggunaan tata cara nikah secara agama Islam dengan sighat (bentuk akad) dan tata laksana dalam pernikahan tersebut adalah bentuk penistaan terhadap agama, kemanusiaan, budaya dan pencemaran nama baik Kabupaten Gresik yang merupakan Kota Santri," tutur ketua MUI Gresik, KH Mansoer Shodiq.

Baca juga: Video Viral Pernikahan Pria dengan Domba di Gresik Diadukan ke Polisi

Adapun ritual pernikahan nyeleneh tersebut dilakukan oleh Saiful Arif warga Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Gresik dengan domba yang diberi nama Sri Rahayu, yang disimboliskan sebagai anak dari Sri Kinasih.

Agenda tersebut turut melibatkan Arif Syaifullah selaku pembuat konten, Krisna yang berperan menikahkan (penghulu), serta seorang anggota DPRD Gresik Nurhudi Didin Arianto selaku pemilik Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, lokasi pernikahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com