NGANJUK, KOMPAS.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mencatat ada sekitar 1.200 hewan ternak yang mengalami gejala terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Mayoritas hewan ternak itu adalah sapi.
Sementara itu, dari 1.200 hewan ternak yang bergejala PMK, sekitar 200 di antaranya telah sembuh.
“Jadi ini sekitar 1.200 yang suspek, tapi alhamdulillah ada sekitar 200 yang sembuh,” ungkap Kepala Dispertan Kabupaten Nganjuk, Judi Ernanto, usai kegiatan penyemprotan di RPH Nganjuk, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: PMK Meluas, Semua Pasar Hewan dan RPH di Nganjuk Disemprot Disinfektan
Judi mengatakan, kasus PMK pada hewan ternak di Nganjuk terus bertambah. Rata-rata per hari dilaporkan ada penambahan antara 75 hingga 100 kasus PMK.
“Ya ini (penambahan kasus per hari) plus minus antara 75-100,” beber Judi.
Menurut Judi, wabah PMK pada hewan ternak itu kini telah menyebar di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Nganjuk. Masifnya penyebaran PMK ini diduga karena masih ada mobilisasi ternak dari pedagang ke petani.
“Karena ya namanya petani mungkin diiming-imingi (ternak) dengan harga murah, akhirnya tertarik, setelah itu ternyata di lingkungannya kena (PMK),” sebutnya.
“Dan memang kita berharap untuk saat ini bisa menahan diri untuk tidak mendatangkan ternak dari luar lingkungannya,” sambung Judi.
Selain itu, kata Judi, pihak Dispertan Kabupaten Nganjuk juga terus berupaya mengedukasi para peternak, terutama berkaitan dengan kebersihan kandang.
“Memang kita menekankan salah satunya sanitasi lingkungan, termasuk kandang yang perlu kita tegaskan bersama,” jelasnya.
Selanjutnya, Dispertan Kabupaten Nganjuk akan memberikan pendampingan kepada peternak yang ternaknya terpapar PMK. Pendampingan tersebut dengan pemberian vitamin pada hewan yang terjangkit.
“Untuk vaksinasi sampai hari ini memang belum ada, yang jelas kita setiap hari kami mendampingi petani, mengedukasi petani, termasuk juga memberi obat penguat atau istilahnya kalau kita ya menambah vitamin,” papar Judi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.