Akan tetapi, nyawa Sogol tidak dapat tertolong dan mati tepat di depan induknya yang terduduk lemas akibat penyakit yang sama.
"Hanya bertahan tujuh hari setelah lahir, memang induknya juga sakit PMK," tambahnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, kematian anakan sapi akibat induknya terpapar PMK tidak hanya terjadi pada Sogol.
Dinas pertanian Kabupaten Lumajang juga telah menginformasikan jika anak sapi yang lahir dari indukan yang terpapar PMK sangat rentan untuk terpapar juga. Sehingga membutuhkan penanganan cepat.
Baca juga: Soal Sengketa Lahan SMK WYSN di Lumajang, Ini Penjelasan Kuasa Hukum Pemilik Lahan
Hal itu membuat warga resah. Kini mereka hanya bisa berharap pemerintah segera melakukan upaya agar PMK bisa hilang.
"Harapannya segera ada penanganan dari pemerintah agar PMK bisa hilang," pungkasnya.
Untuk diketahui, sapi terjangkit PMK di Lumajang berjumlah lebih dari 3.000 ekor. Jumlah itu diketahui hanya untuk sapi yang sakit, belum ditambah dengan kambing dan kerbau.
Meski begitu, pihak Pemkab Lumajang mengklaim bahwa telah banyak sapi yang sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.