Kisah Pilu Lansia di Malang, Uang Rp 68,5 Juta Digondol Pencuri, Rondi: Itu untuk Umrah

MALANG, KOMPAS.com- Pasangan lanjut usia (lansia) di Kota Malang, Jawa Timur bernama Rondi (72) dan Siti Aminah (68) mengaku kehilangan uang Rp 68,5 juta.

Pencurian tersebut terjadi di warung kelontong mereka di Jalan Cakalang Nomor 188 RT 04 RW 09 Kelurahan Polowijen, Kecamatan Belimbing, Kota Malang, Rabu (1/6/2022).

"Rencananya uang tersebut buat umrah, karena kemarin mau berangkat belum bisa karena masih pandemi," tutur Rondi, seperti dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Uang Rp 68,5 Juta Milik Pasutri Lansia di Malang Hilang, Diduga Dicuri Ibu-ibu yang Datang Berbelanja

Diduga dicuri pembeli

Pasangan lansia tersebut memiliki sebuah toko kelontong.

Mereka menyimpan uang Rp 70 juta di sebuah peti besar yang kondisinya tergembok.

Ketua RT 04 Supriono menjelaskan, pada Rabu (1/6/2022) ada dua orang ibu-ibu membeli bahan pangan di toko tersebut.

Salah satunya lalu berpura-pura menumpang ke toilet untuk buang air.

Baca juga: Unggahan Viral Tarif Angkot Tak Wajar, Ini Kata Dishub Kota Malang

Saat itu pasangan lansia itu sibuk melayani pembeli lainnya yang berbelanja.

Diduga, ibu-ibu yang menumpang ke toilet tersebut membuka gembok dengan kunci yang berada tak jauh dari peti.

"Di dalam peti itu ada tas isinya uang Rp 70 juta, tapi sudah diambil Rp 1.500.000 sebelumnya sama pemiliknya. Oleh pelaku itu, tas sama semua uang di dalamnya itu dibawa kabur," papar dia.

Baca juga: Seorang Wanita di Kota Malang Meninggal Secara Misterius, Begini Kronologinya...

Lapor ke polisi

Hilangnya uang dalam peti diketahui usai anak korban datang ke rumah dan memeriksa barang-barang.

Sedangkan ibu-ibu tersebut telah pergi. Peristiwa itu lalu dilaporkan ke polisi.

Kapolsek Blimbing Kompol Yaniar Rizal Ardianto mengemukakan, polisi memburu pelaku.

"Akan segera kita ungkap identitas pelaku, sejauh ini kami masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut," kata Kompol Rizal saat dihubungi via telepon, Kamis.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor : Andi Hartik)