LUMAJANG, KOMPAS.com - Putusnya jembatan Sungai Regoyo akibat diterjang banjir lahar Semeru, membuat 400 warga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terisolasi.
Aktivitas warga menjadi terhambat. Lebih-lebih jika kawasan puncak diguyur hujan.
Baca juga: Soal Sengketa Lahan SMK WYSN di Lumajang, Ini Penjelasan Kuasa Hukum Pemilik Lahan
Jembatan darurat yang dibuat warga dari tumpukan batu dan pasir ikut terbawa derasnya arus banjir.
Anak-anak yang hendak sekolah, terpaksa harus digendong untuk bisa sampai ke seberang sungai.
"Sebenarnya PUPR sudah ada penanganan darurat, jadi bagian yang terputus diberi batu-batu besar, tapi kalau banjir lahar datang ya rawan jebol, seperti Senin kemarin," kata Mahmudi Kepala Desa Jugosari melalui sambungan telepon, Kamis (2/5/2022).
Baca juga: Temukan Mayat Perempuan Tanpa Busana di Kamar Hotel Surabaya, Karyawan: Barang-barang Berantakan
Pada Senin (29/5/2022) lalu, kata dia, salah seorang warga yang baru saja melahirkan bernama Riska (22) juga terpaksa harus ditandu oleh warga lain untuk menyeberangi arus sungai.
Video evakuasi tersebut viral di media sosial.
Tampak Riska terbaring lemas di atas tandu milik Puskesmas Candipuro menyeberangi Sungai Regoyo dengan arus cukup deras karena sehari sebelumnya banjir lahar sempat terjadi.
Baca juga: Angka Kematian Sapi akibat PMK di Lumajang Terus Bertambah