Untuk hewan ternak yang terpapar PMK, lanjut Marhaen, tidak hanya menyerang ternak di peternakan, namun juga ternak yang dimiliki warga.
“Makanya ini dicek terus, kita perkembangan tiap hari ada,” bebernya.
Marhaen meminta warga Nganjuk yang ternaknya terkena PMK untuk segera melapor ke aparat pemerintahan setempat atau ke Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Nganjuk.
“Pemerintah yang bertanggung jawab. Kontak nanti ke Pak Judi (Kepala Dispertan) boleh, ke dokter hewan Farida juga boleh, atau saya juga bisa,” tutur Marhaen.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Karawang, dan Nganjuk dalam 2 Hari, 24 Nyawa Melayang
Sebelumnya, Kepala Dispertan Kabupaten Nganjuk Judi Ernanto menyebut per Minggu (29/5/2022) kemarin tercatat ada 331 kasus PMK di Kota Bayu.
Judi melanjutkan, data yang disampaikan Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi merupakan data terbaru.
Adapun penutupan sementara pasar hewan sapi di Kabupaten Nganjuk, lanjut Judi, telah dilakukan sejak Kamis (26/5/2022) sampai waktu yang belum ditentukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.