Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompetisi Selancar Internasional Banyuwangi Dibuka, Jadi Momen Bangkit Pantai G-Land

Kompas.com - 28/05/2022, 09:38 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com- Kompetisi selancar Dunia atau World Surf League (WSL) 2022 Championship Tour (CT) di G-Land Beach, Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah dibuka, Jumat (27/5/2022).

Sebanyak 24 peselancar laki-laki dan 12 perempuan peserta kompetisi telah hadir di lokasi yang juga kerap disebut Pantai Plengkung itu.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, penyelenggaraan WSL ini menjadi momentum memberitahukan pada dunia tentang keindahan dan keramahan Indonesia.

Baca juga: Viral, Video Penyelamatan Wisatawan yang Terseret Arus di Pantai Drini, Dievakuasi dengan Papan Surfing

Lantaran WSL merupakan agenda olahraga yang memiliki banyak peminat atau penonton, yakni berada di top 3 engagement media daring Dunia.

Selain itu, acara ini dimanfaatkan banyak peselancar untuk kembali ke G-Land, setelah sebelumnya setop datang disebabkan pandemi Covid-19.

"Kalau kata para surfer, G-Land come back. G-Land ini luar biasa, ketinggian ombak bisa mencapai 6 atau 8 meter, dan panjangnya bisa mencapai 2 kilometer," kata Ipuk di podium, Jumat.

Hal itu sesuai informasi yang didapat dari Balai TNAP yang mengatakan, adanya peningkatan kunjungan di Pantai Plengkung beberapa waktu terakhir.

Selain karena pembatasan kegiatan sudah dilonggarkan, peselancar datang ke G-Land karena saat ini di sana sedang musim ombak tinggi.

Baca juga: Banyuwangi Bersiap Jadi Tuan Rumah Liga Selancar Ombak Dunia

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali yang membuka kompetisi mengatakan, pemerintah saat ini tengah menggenjot pertumbuhan dan pemulihan berbagai sektor.

Menurutnya, kegiatan wisata olahraga akan memberikan dampak positif secara ekonomi dan mendukung peningkatan kualitas atlet nasional.

Lantaran di sektor olahraga, pihaknya juga tengah mengejar kemenangan di berbagai kompetisi internasional, terutama Olimpiade 2024 di Perancis.

Pihaknya pun meminta WSL Official untuk menyelenggarakan kompetisi selancar internasional lagi, tahun depan, di Banyuwangi.

"Kita berharap ini akan dilaksanakan setiap tahun. Memang sayang kalau cuma sekali saja, karena infrastruktur yang sudah dibangun ini harusnya kita gunakan (lagi)," kata Zainudin.

Baca juga: Masuk Lewat Jalur Tikus, Pelaku Penelantaran 3 Anak di Pulau Merah Banyuwangi Tak Teridentifikasi

Bahkan pihaknya memberikan jaminan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan WSL 2023 kelak.

Misalnya dukungan yang diberikan seperti saat ini, dari Kemenpora, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Kementerian BUMN dan berbagai lembaga lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Surabaya
Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Surabaya
PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

Surabaya
Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Surabaya
Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Surabaya
Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Surabaya
Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Surabaya
Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Surabaya
 Pilu, Bocah 15 Tahun di Surabaya 4 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi

Pilu, Bocah 15 Tahun di Surabaya 4 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi

Surabaya
Kesaksian Pemilik Rumah di Pasuruan yang Dijadikan Tempat Produksi Narkotika: Bilangnya Usaha Kosmetik

Kesaksian Pemilik Rumah di Pasuruan yang Dijadikan Tempat Produksi Narkotika: Bilangnya Usaha Kosmetik

Surabaya
Rumah Terbakar di Jember, Penghuni Lansia Tewas Saat Berupaya Padamkan Api

Rumah Terbakar di Jember, Penghuni Lansia Tewas Saat Berupaya Padamkan Api

Surabaya
4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

Surabaya
Mensos Risma Minta Pemkab Lumajang Lebih Tanggap Antisipasi Bencana, Bandingkan dengan Penanganan Merapi

Mensos Risma Minta Pemkab Lumajang Lebih Tanggap Antisipasi Bencana, Bandingkan dengan Penanganan Merapi

Surabaya
Istri Napi Jalankan Bisnis Pembuatan Sabu Skala Rumahan, Dikendalikan Suami dari Lapas

Istri Napi Jalankan Bisnis Pembuatan Sabu Skala Rumahan, Dikendalikan Suami dari Lapas

Surabaya
Pria di Bangkalan Ditangkap karena Curi Motor, Salah Satunya Milik Polisi

Pria di Bangkalan Ditangkap karena Curi Motor, Salah Satunya Milik Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com