MALANG, KOMPAS.com- Pihak Universitas Brawijaya (UB) Malang memperketat pengawasan terhadap kegiatan mahasiswa.
Hal itu dilakukan setelah salah satu mahasiswa UB berinisial IA (22) ditangkap Densus 88 dan diduga menjadi simpatisan ISIS.
Baca juga: Mahasiswa UB Ditangkap Densus 88, Ini Penjelasan Pihak Universitas
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB, Abdul Hakim mengungkapkan, UB akan memperkuat pengawasan bagi kegiatan mahasiswa.
"Jadi tidak boleh lagi kegiatan yang tanpa sepengetahuan pimpinan universitas atau fakultas, jadi itu merupakan salah satu upaya pencegahan yang kami lakukan," kata dia.
Pihak UB menjelaskan tidak mungkin mereka mengawasi satu per satu mahasiswa yang jumlahnya mencapai lebih dari 60.000 orang.
Namun pengawasan akan dilakukan melalui izin kegiatan.
Baca juga: Sosok IA, Mahasiswa yang Diduga Jadi Simpatisan ISIS, Miliki IPK Tinggi di UB
Abdul Hakim membenarkan bahwa mahasiswa di Malang yang ditangkap oleh Densus 88 masih berstatus mahasiswa aktif di universitas tersebut.
IA merupakan mahasiswa semester enam angkatan 2019.
Dia berkuliah di jurusan Hubungan Internasional Fakulktas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UB.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 26 Mei 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan
Di kampus tersebut, IA tercatat sebagai mahasiswa yang cerdas.
"Dari indeks prestasi terkategori cerdas karena IP di atas 3, dia angkatan tahun 2019, berarti sekarang yang bersangkutan dalam semester keenam, ini yang menjadi amat disayangkan," katanya.
Pihak universitas menyatakan prihatin dan menyayangkan adanya peristiwa itu.
Baca juga: 150 Sapi di Kota Malang Suspek PMK, Sejumlah Pemilik Jual Murah Hewan Ternaknya
IA diketahui ditangkap oleh Densus 88 di sebuah tempat indekos di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Senin (23/5/2022).
Tak hanya itu, kamar kos IA juga digeledah.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, IA berperan sebagai penyebar propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di media sosialnya.
IA juga diduga mengumpulkan dana untuk membantu ISIS di Indonesia.
"IA ini penyebar propaganda ISIS. Sedangkan terkait pendanaan, kita masih mendalami," jelasnya, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (25/5/2022).
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.