Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Takjub dengan Keris Buatan Warga Desa Aeng Tong-Tong, Akan Dijadikan Suvenir KTT G20 di Bali

Kompas.com - 24/05/2022, 19:37 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terpukau dengan karis hasil kerajinan tangan warga Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Sandiaga menilai keris-keris tersebut bisa dijadikan suvenir yang akan diberikan kepada peserta Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali.

"Keris-keris yang ada di sini bisa dibawa ke luar negeri menjadi komoditas unggulan kita, produk ekonomi kreatif kita. Dan akan menjadi suvenir-suvenir yang akan ditampilkan salah satunya untuk G20," kata Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumenep, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Cerita Menteri Sandiaga Usai Santap Kaldu Kokot di Sumenep: Rasanya Enak Sekali...

Sandiaga mengaku akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep khususnya Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk mewujudkan rencana itu.

Sebanyak 20 perwakilan dari 20 negara yang merupakan peserta G20 akan diberikan suvenir berupa keris yang sudah dimodifikasi agar bisa lebih ringan dan bisa diterima oleh berbagi kalangan.

"Mungkin karena (pesertanya dari) 20 negera saya pesan 20 dulu untuk salah satu perhelatan di G20. Tapi bentuknya mungkin disesuaikan supaya bisa dibawa sebagai suvenir yang tidak merepotkan dan tidak memberatkan, dan tidak dilarang untuk masuk ke dalam pesawat," kata Sandiaga.

Baca juga: Beraksi Lintas Kabupaten di Madura, 3 Sindikat Narkoba Ditangkap di Sumenep

"Secara teknis tadi saya berkoordinasi dengan Pak Bupati, karena perlu waktu untuk membangun (suvenir) keris ini," lanjutnya.

Baca juga: Wajah Baru Pantai Marina Labuan Bajo, Lebih Cantik dan Siap Sambut KTT G20

Selain itu, Sandiaga mengaku akan fokus membuat regulasi terkait pemasaran keris yang selama ini dikeluhkan oleh perajin.

Dengan begitu, lanjut dia, produk unggulan Kabupaten Sumenep tersebut bisa terus mendunia.

"Saya bersama Bapak Bupati (Achmad Fauzi) kita akan hadirkan regulasi melalui kebijakan strategis sehingga keris ini akan memiliki payung (hukum) sebagai bagian daripada sovenir unggulan di Indonesia," kata dia.

Baca juga: KLM Anugrah Ilahi Tenggelam di Sumenep, ABK Selamat Setelah Bertahan di Rakit Buatan

Tentang Desa Aeng Tong-Tong

Aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tong-Tong tidak lepas dari peninggalan para leluhur yang dulunya juga seorang Empu pembuat keris.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep Moh Iksan mengatakan, hingga saat ini aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tongtong tetap berlangsung.

Bahkan, mayoritas dari warga di Desa tersebut sudah menjadikan pembuatan keris sebagai penghasilan atau mata pencarian, di samping bercocok tanam.

Pesanan dari dalam dan luar Jawa hingga mancanegara datang silih berganti.

"Selain melayani pembeli yang menginginkan kerisnya sebagai koleksi, para empu juga melayani pembuatan untuk oleh-oleh sebagai suvenir," kata Iksan saat dihubungi terpisah.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 24 Mei 2022

Kini, lanjut Iksan, Desa Aeng Tong-tong masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Di Provinsi Jawa Timur, ada empat desa wisata yang masuk 50 besar ADWI 2022. Salah satunya yaitu Desa Aeng Tong-tong.

“Alhamdulillah, dari ribuan desa wisata se-Indonesia yang ikut dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 ini, Kabupaten Sumenep bisa mengirimkan satu wakilnya di 50 besar, yakni Desa Aeng Tong-tong,” tuturnya.

Baca juga: Gunakan Cantrang di Perairan Kalsel, 5 Kapal Asal Jateng dan Jatim Dibakar Nelayan

Masuknya Desa Aeng Tong-Tong tak lepas dari budaya dan kearifan lokal yang ada di Desa tersebut. Desa Aeng Tong-tong memiliki budaya dan kearifan lokal yang tidak dimiliki daerah lain, yakni sebagai desa penghasil keris yang sampai diakui oleh UNESCO.

“Saya yakin Aeng Tong-tong bisa bersaing di ADWI, karena desa ini memiliki sekitar 900 empu yang berprofesi sebagai pembuat keris. Dan keris yang dihasilkan oleh Desa Aeng Tong-tong ini sangat luar biasa, sampai diekspor ke mancanegara. Makanya, juri dan Kemenparekraf RI memasukkan Desa Aeng Tong-tong ke 50 besar,” jelasnya.

Saat ini, tambah Iksan, pihaknya sedang mempersiapkan Desa Aeng Tong-tong untuk menuju proses selanjutnya, yakni ke tahap 7 besar. Dia optimistis Desa Aeng Tong-tong bisa masuk ke-7 besar.

“Saya optimis dan punya keyakinan Kabupaten Sumenep bisa masuk 7 besar, karena perwakilan kita, yakni Desa Aeng Tong-tong merupakan satu-satunya desa wisata yang lolos sebagai desa perajin keris,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com