Masuknya Desa Aeng Tong-Tong tak lepas dari budaya dan kearifan lokal yang ada di Desa tersebut. Desa Aeng Tong-tong memiliki budaya dan kearifan lokal yang tidak dimiliki daerah lain, yakni sebagai desa penghasil keris yang sampai diakui oleh UNESCO.
“Saya yakin Aeng Tong-tong bisa bersaing di ADWI, karena desa ini memiliki sekitar 900 empu yang berprofesi sebagai pembuat keris. Dan keris yang dihasilkan oleh Desa Aeng Tong-tong ini sangat luar biasa, sampai diekspor ke mancanegara. Makanya, juri dan Kemenparekraf RI memasukkan Desa Aeng Tong-tong ke 50 besar,” jelasnya.
Saat ini, tambah Iksan, pihaknya sedang mempersiapkan Desa Aeng Tong-tong untuk menuju proses selanjutnya, yakni ke tahap 7 besar. Dia optimistis Desa Aeng Tong-tong bisa masuk ke-7 besar.
“Saya optimis dan punya keyakinan Kabupaten Sumenep bisa masuk 7 besar, karena perwakilan kita, yakni Desa Aeng Tong-tong merupakan satu-satunya desa wisata yang lolos sebagai desa perajin keris,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.