Selain itu, Sandiaga mengaku akan fokus membuat regulasi terkait pemasaran keris yang selama ini dikeluhkan oleh perajin.
Dengan begitu, lanjut dia, produk unggulan Kabupaten Sumenep tersebut bisa terus mendunia.
"Saya bersama Bapak Bupati (Achmad Fauzi) kita akan hadirkan regulasi melalui kebijakan strategis sehingga keris ini akan memiliki payung (hukum) sebagai bagian daripada sovenir unggulan di Indonesia," kata dia.
Baca juga: KLM Anugrah Ilahi Tenggelam di Sumenep, ABK Selamat Setelah Bertahan di Rakit Buatan
Aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tong-Tong tidak lepas dari peninggalan para leluhur yang dulunya juga seorang Empu pembuat keris.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep Moh Iksan mengatakan, hingga saat ini aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tongtong tetap berlangsung.
Bahkan, mayoritas dari warga di Desa tersebut sudah menjadikan pembuatan keris sebagai penghasilan atau mata pencarian, di samping bercocok tanam.
Pesanan dari dalam dan luar Jawa hingga mancanegara datang silih berganti.
"Selain melayani pembeli yang menginginkan kerisnya sebagai koleksi, para empu juga melayani pembuatan untuk oleh-oleh sebagai suvenir," kata Iksan saat dihubungi terpisah.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 24 Mei 2022
Kini, lanjut Iksan, Desa Aeng Tong-tong masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Di Provinsi Jawa Timur, ada empat desa wisata yang masuk 50 besar ADWI 2022. Salah satunya yaitu Desa Aeng Tong-tong.
“Alhamdulillah, dari ribuan desa wisata se-Indonesia yang ikut dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 ini, Kabupaten Sumenep bisa mengirimkan satu wakilnya di 50 besar, yakni Desa Aeng Tong-tong,” tuturnya.
Baca juga: Gunakan Cantrang di Perairan Kalsel, 5 Kapal Asal Jateng dan Jatim Dibakar Nelayan