Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Monyet Liar 'Serang' Perkampungan di Malang, Warga Resah

Kompas.com - 23/05/2022, 19:28 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Warga di kawasan Dusun Mendit Barat, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur resah dengan aksi sekawanan monyet liar, dua bulan terakhir.

Pasalnya, ratusan monyet liar kerap berkeliaran di area perkampungan warga setempat.

Kawanan monyet tersebut juga merugikan warga sekitar karena mengganggu dan melakukan perusakan.

Baca juga: Perusakan Mobil di Kota Malang, Pelaku Diduga Masih Tetangga Korban

Ratusan ekor

Pantauan Kompas.com di lapangan, monyet yang berkeliaran di rumah warga tersebut jumlahnya mencapai ratusan ekor.

Mereka menaiki perumahan warga setempat. Kadang berkelayutan di kabel-kabel listrik

Salah satu warga di RT 04, RW 04, Candra Wahyudi mengatakan, genting rumahnya sering rusak akibat dilalui para monyet tersebut.

"Mereka kadang menjatuhkan diri dari pohon ke atap kami, sehingga genting kami pun pecah," ungkapnya saat ditemui, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Viral Area Toilet Stadion Gajayana Kota Malang Kotor, Dispora: Petugas Kebersihan Abai

Tidak hanya itu, monyet-monyet tersebut juga sering menyelinap masuk ke rumah warga dan mengambil makanan.

"Yang paling sering pada Lebaran lalu. Karena saat itu kan banyak makanan," katanya.

Baca juga: 32 Tempat Wisata Malang Raya, Banyak Tempat Bernuansa Alam

 

Dugaan penyebab

Candra menduga, masuknya ratusan monyet liar ke perkampungan itu disebabkan karena persedian makanan yang mulai di area hutan pemandian Mendit.

"Sebab, apabila ada anak kecil bawa kantong plastik, para monyet ini tanpa takut mengejar si anak dan merebut kantong kreseknya," ujarnya.

Candra mengatakan, kondisi ini merupakan yang paling parah, sejak ia lahir dan besar di sana.

"Biasanya memang sering ada kera yang berkeliaran ke sini, tapi jumlahnya berkisar 10 hingga 15 ekor saja. Tapi sekarang jumlahnya mencapai ratusan ekor, dan dalam waktu yang lama," jelasnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Mei 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Candra berharap, pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk menangani para monyet itu. Sebab, hal itu cukup menyulitkan bagi warga sekitar.

"Rumah kami awal mulanya genting. Tapi sekarang kami ganti atap alumunium, karena genting sering dirusakkan dengan monyet," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 04, Antok menyampaikan senada. Menurutnya para monyet itu kerap masuk ke rumah warga dan merusak tanaman hias yang berada di area perumahan.

"Tanaman hias milik warga, seperti bonsai yang sudah bagus kadang dirusak dan dibawa lari," jelasnya.

Baca juga: Angka Stunting di Kota Malang 9,9 persen, Wali Kota Tekankan Komitmen dari Seluruh Pihak

Tidak hanya itu, menurut Antok, fasilitas umum seperti kabel penerangan jalan juga banyak digelayuti hingga putus.

"Kemarin kabel penerang jalan baru dibenahi, hari ini sudah putus lagi karena mereka kembali dan menggelayuti lagi," ujarnya.

Kondisi ini menyulitkan Antok sebagai Ketua RT. Sebab banyak warga mengeluh kepadanya. Sedangnya ia tidak bisa berbuat banyak, karena monyet-monyet itu adalah binatang liar.

"Biasanya hanya ada beberapa pawang, yang kami pun tidak tahu dari mana, datang ke sini untuk membantu mengusir monyet-monyet ini. Tapi tidak lama kemudian kadang mereka kembali lagi," jelasnya.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perkampungan tempat tinggal Antok. Tapi juga di RT yang lain.

"Kalau perkampungan di RW 04 ini ada 4 RT yang terdampak, di RW 02 juga terdampak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com