Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Monyet Liar 'Serang' Perkampungan di Malang, Warga Resah

Kompas.com - 23/05/2022, 19:28 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Dugaan penyebab

Candra menduga, masuknya ratusan monyet liar ke perkampungan itu disebabkan karena persedian makanan yang mulai di area hutan pemandian Mendit.

"Sebab, apabila ada anak kecil bawa kantong plastik, para monyet ini tanpa takut mengejar si anak dan merebut kantong kreseknya," ujarnya.

Candra mengatakan, kondisi ini merupakan yang paling parah, sejak ia lahir dan besar di sana.

"Biasanya memang sering ada kera yang berkeliaran ke sini, tapi jumlahnya berkisar 10 hingga 15 ekor saja. Tapi sekarang jumlahnya mencapai ratusan ekor, dan dalam waktu yang lama," jelasnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Mei 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Candra berharap, pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk menangani para monyet itu. Sebab, hal itu cukup menyulitkan bagi warga sekitar.

"Rumah kami awal mulanya genting. Tapi sekarang kami ganti atap alumunium, karena genting sering dirusakkan dengan monyet," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 04, Antok menyampaikan senada. Menurutnya para monyet itu kerap masuk ke rumah warga dan merusak tanaman hias yang berada di area perumahan.

"Tanaman hias milik warga, seperti bonsai yang sudah bagus kadang dirusak dan dibawa lari," jelasnya.

Baca juga: Angka Stunting di Kota Malang 9,9 persen, Wali Kota Tekankan Komitmen dari Seluruh Pihak

Tidak hanya itu, menurut Antok, fasilitas umum seperti kabel penerangan jalan juga banyak digelayuti hingga putus.

"Kemarin kabel penerang jalan baru dibenahi, hari ini sudah putus lagi karena mereka kembali dan menggelayuti lagi," ujarnya.

Kondisi ini menyulitkan Antok sebagai Ketua RT. Sebab banyak warga mengeluh kepadanya. Sedangnya ia tidak bisa berbuat banyak, karena monyet-monyet itu adalah binatang liar.

"Biasanya hanya ada beberapa pawang, yang kami pun tidak tahu dari mana, datang ke sini untuk membantu mengusir monyet-monyet ini. Tapi tidak lama kemudian kadang mereka kembali lagi," jelasnya.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perkampungan tempat tinggal Antok. Tapi juga di RT yang lain.

"Kalau perkampungan di RW 04 ini ada 4 RT yang terdampak, di RW 02 juga terdampak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com