Candra menduga, masuknya ratusan monyet liar ke perkampungan itu disebabkan karena persedian makanan yang mulai di area hutan pemandian Mendit.
"Sebab, apabila ada anak kecil bawa kantong plastik, para monyet ini tanpa takut mengejar si anak dan merebut kantong kreseknya," ujarnya.
Candra mengatakan, kondisi ini merupakan yang paling parah, sejak ia lahir dan besar di sana.
"Biasanya memang sering ada kera yang berkeliaran ke sini, tapi jumlahnya berkisar 10 hingga 15 ekor saja. Tapi sekarang jumlahnya mencapai ratusan ekor, dan dalam waktu yang lama," jelasnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Mei 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan
Candra berharap, pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk menangani para monyet itu. Sebab, hal itu cukup menyulitkan bagi warga sekitar.
"Rumah kami awal mulanya genting. Tapi sekarang kami ganti atap alumunium, karena genting sering dirusakkan dengan monyet," katanya.
Sementara itu, Ketua RT 04, Antok menyampaikan senada. Menurutnya para monyet itu kerap masuk ke rumah warga dan merusak tanaman hias yang berada di area perumahan.
"Tanaman hias milik warga, seperti bonsai yang sudah bagus kadang dirusak dan dibawa lari," jelasnya.
Baca juga: Angka Stunting di Kota Malang 9,9 persen, Wali Kota Tekankan Komitmen dari Seluruh Pihak
Tidak hanya itu, menurut Antok, fasilitas umum seperti kabel penerangan jalan juga banyak digelayuti hingga putus.
"Kemarin kabel penerang jalan baru dibenahi, hari ini sudah putus lagi karena mereka kembali dan menggelayuti lagi," ujarnya.
Kondisi ini menyulitkan Antok sebagai Ketua RT. Sebab banyak warga mengeluh kepadanya. Sedangnya ia tidak bisa berbuat banyak, karena monyet-monyet itu adalah binatang liar.
"Biasanya hanya ada beberapa pawang, yang kami pun tidak tahu dari mana, datang ke sini untuk membantu mengusir monyet-monyet ini. Tapi tidak lama kemudian kadang mereka kembali lagi," jelasnya.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perkampungan tempat tinggal Antok. Tapi juga di RT yang lain.
"Kalau perkampungan di RW 04 ini ada 4 RT yang terdampak, di RW 02 juga terdampak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.