Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembakan Salvo Iringi Pemakaman Mantan Jubir Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

Kompas.com - 22/05/2022, 13:14 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Sebelumnya, Achmad Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Pada Kamis (19/5/2022), Achmad Yurianto menjalani perawatan di RSSA Kota Malang.

Selama di RSSA, almarhum menjalani perawatan di rehabilitasi stroke.

Kakak almarhum, Sri Suwarti (69) mengatakan, Achmad Yurianto merupakan anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Achmad Yurianto memiliki dua anak, Angga dan Bagas, yang ikut memakamkan ayahnya. 

Semasa sekolah, Achmad Yurianto menghabiskan waktu di Malang. Almarhum bersekolah di SD Narotama Malang, SMPN 3 Malang, dan SMAN 3 Malang.

"Kalau karirnya, almarhum dulu lulusan Universitas Airlangga, kemudian pernah bertugas menjadi salah satu kepala rumah sakit di Timor Timur, juga bertugas di Jakarta sejak era Presiden Susilo Bambang Yudoyono, dan almarhum ini dokter spesialis bedah," katanya.

Setelah meninggalkan posisi juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Baca juga: Sosok Achmad Yurianto di Mata Keluarga, Humoris dan Tidak Pernah Mengeluh

Menurut Suwarti, Achmad Yurianto memiliki keinginan ke Malang setelah Hari Raya Idul Fitri. Namun, keinginan itu sempat tertunda karena kondisi kesehatan.

"Almarhum bilang ke keluarga kalau sudah mulai belajar berjalan, tapi hari raya kurang sekitar empat hari kondisinya drop lagi, almarhum saat itu ingin bertemu dengan ibunya," katanya.

Suwarti menambahkan, almarhum merupakan sosok yang baik, penyayang dan penurut kepada orangtuanya serta saudara kandungnya dari kecil hingga akhir hidupnya.

Suwarti mengatakan bahwa almarhum dari kecil sudah berkeinginan menjadi dokter sekaligus tentara.

"Waktu kecil itu pernah katanya kalau nanti di medan perang bisa menolong tentara yang sakit, jiwa kepemimpinannya sudah terlihat sejak semasa anak-anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Surabaya
Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Surabaya
Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com