Teguh mahir bermain alat musik khususnya gitar. Sementara Srimulat mahir dalam bernyanyi keroncong maupun pop jawa.
Baca juga: Teuku Rifnu Wikana Optimistis Srimulat: Hil yang Mustahal Bisa Hadirkan Tawa di Bioskop
Gema Malam Srimulat adalah kelompok kesenian tradisional yang menyuguhkan gabungan lawak dan nyanyian, khususnya lagu keroncong serta lagu Jawa.
Lalu mereka mendapatkan personel baru yakni anggota Dagelan Mataram yakni Bandempo dan Ranudikromo. Format pertunjukan mereka pun berubah menjadi perpaduan antara lawak, nyanyian dan lakon yang disesuaikan dengan selera masyarakat.
Dagelam Mataram sendiri mulai dikenal sekitar tahun 1925 di Yogyakarta dan dicetuskan oleh Ki Jayeng Kedung alias Ki Gunopradonggo. Dagelan Mataram biasanya ditampilkan di awal dan akhir pertunjukan ketoprak.
Pada tahun 1957, Gema Malam Srimulat berganti nama menjadi Aneka Ria Srimulat.
Baca juga: Tessy Puas dengan Akting Erick Estrada di Film Srimulat: Hil Yang Mustahal
Sebelum mengubah nama menjadi Aneka Ria Srimulat secara permanen, nama grup itu berubah-ubah. Bahkan mereka pernah menggunakan nama Srimulat Review.
Pementasan mereka pun dibagi dua yakni pentas secara permanen di Taman Sriwedari Solo dan pementasan keliling di pasar malam serta pusat keramaian di sekitar Solo.
Dua jenis pementasan tersebut dilakukan selama 10 tahun. Karena tak memungkinkan untuk terus keliling, mereka membuat pementasan permanen di hari Sabtu dan Minggu. Namun hal tersebut tak menguntungkan.
Mereka kembali melakukan pementasan keliling hingga ke Jember, Malang, Blitar, kediri, Madiun, Semarang, Pati, Kudus, Pekalingan sampai ke Pasar Manggarai Jakarta.
Pada tahun 1960, Aneka Ria Srimulat diminta untuk manggung di THR Surabaya secara rutin oleh Pemkot Surabaya. Akhirnya mereka pun menetap di Surabaya pada tahun 1961.
Baca juga: Taman Sriwedari: Sejarah, Isi, dan Kronologi Sengketa
Teguh dan Srimulat, selaku pimpinan Aneka Ria Srimulat menetap di THR Surabaya sejak 19 Mei 1961.
Ada beberapa pertimbangan, antara lain karena pementasan berkeliling sulit dilakukan saat hujan. Termasuk bagi personel yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Serta pertimbangan pendidikan anak-anak anggota grup tersebut yang tidak maksimal jika harus terus berkelilimg. Perpindahan Aneka Ria Srimulat dari Surabaya ke Solo membuat grup di Solo bubar.
Namun tak dapat dipungkiri, setelah menetap di Surabaya, kesuksesan personel Aneka Ria Srimulat semakin melejit.
Baca juga: Perjalanan Grup Lawak Aneka Ria Srimulat di Surabaya, Tampil di THR Setiap Malam (2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.