KOMPAS.com - Srimulat: Hil yang Mustahal merupakan film persembahan IDN Pictures dan MNC Pictures yang tayang sejak Kamis (19/5/2022) di bioskop tanah air.
Film komedi ini mengisahkan tentang perjalanan grup lawak legendaris Indonesia, Srimulat yang telah berkecimpung di dunia komedi Indonesia sejak 1980.
Grup lawak Aneka Ria Srimulat didirikan Teguh Slamet Rahardjo dan Raden Ayu Srimulat di Kota Solo pada tahun 1950.
Pada tahun 1961, pimpinan Aneka Ria Srimulat memindadkan pusat aktivitas pertunjukan ke Surabaya.
Baca juga: 5 Karakter Yang Wajib Disimak dalam Film Srimulat: Hil Yang Mustahal
Hal tersebut ditulis di jurnal pendidikan sejarah, Grup Lawak Aneka Ria Srimulat Surabaya Tahunn 1961-1989 yang ditulis Dwi Anni Esya dan Yohannes Hanan Pamungkas dari Universitas Negeri Surabaya.
Di Kota Surabaya, Aneka Ria Srimulat berkembang pesat menjadi grup lawak nasional yang terbesar di Indonesia.
Dwi dan Yohannes menulis, Anek Ria Srimulat memilik Surabaya sebagai tempat berkesenian karena Pemkota Surabaya kala itu meminta Aneka Sria Srimulai untuk mengisi acara di Tamahn Hiburan Rakyat (THR) Surabaya.
Kesuksesan ditunjukkan dengan tingginya antusias penonton sehingga pamor Aneka Ria Srimulat semakin moncer.
Baca juga: 5 Alasan Wajib Nonton Srimulat: Hil yang Mustahal, Hidupkan Kembali Nama Pelawak Legendaris Srimulat
Mereka pun membuka cabang di beberapa kota seperti Jakarta dan Semarang seiring dengan bertambahnya personel di antara tahun 1961-1989.
Kemunduran Aneka Ria Srimulat terjadi di tahun 1989. Salah satunya dipicu dibukanya cabang di Jakarta yang membuat pusat Aneka Ria Srimulat yang awalnya di Surabaya, berpindah ke Jakarta.
Kemunduran juga terjadi karena tema cerita yang monoton hingga bermunculan televisi swasta sebagai sarana hiburan masyarakat, serta dibangunnya kompleks THR Mall yang menutup gedung pertunjukan.
Baca juga: Review Film Srimulat: Hil Yang Mustahal, Saatnya Indonesia Tertawa
Keroncong Avond didirikan setelah Raden Ayu Srimulat dan Teguh Slamet Rahardjo.
Raden Ayu Srimulat adalah anak seorang bangsawan yang bernama Raden Mas Adipati Aryo Tjitrosoma, wedana di Bekonang, Solo.
Grup ini kemudian bubar dan bertemu kembali di Solo. Mereka kemudian mendirikan Gema Malam Srimulat di sebuah acara pernikahan mereka pada 8 Agustus 1950.