Diah juga mengungkapkan, penataan kawasan Kayutangan Heritage Zona III turut memanfaatkan produk kursi unggulan lokal sebagai elemen dari street furniture di sepanjang jalur pedestrian.
"Ada 26 kursi sanitair, nanti dipercantik juga jalur pedestrian dengan 71 bollard (patok pembatas trotoar) berbentuk bola dan 64 bollard tiang pada area penyeberangan," katanya.
Ke depan, dia berharap pengerjaan pembangunan fisik tersebut dapat lebih bersinergi dengan kemanfaatan ekonomi lokal.
Diah menjelaskan, pembangunan tersebut dibagi menjadi tiga tahap pengerjan.
Hal itu untuk mengurangi gangguan aktivitas masyarakat yang melintas dan pelaku usaha yang ada.
Yakni, dimulai dari penataan pedestrian di sisi utara dari BRI sampai dengan Sarinah.
Kemudian dilanjutkan dengan penataan pedestrian sisi selatan mulai dari Gang IV hingga Hotel Richie. Terakhir, tahap finalisasi dengan penataan andesit di sekitar Taman Chairil Anwar.
"Tahap I dan II tidak perlu ada penutupan kawasan. Untuk Tahap III saat penataan andesit di September nanti kita masih akan bahas terkait rekayasa lalin-nya di forum lalu lintas," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Malang Beri Lampu Hijau Pembukaan Car Free Day
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Heru Mulyono mengatakan pihaknya melalui forum lalu lintas masih terus mematangkan terkait rencana penataan lalu lintas pada saat tahap ketiga pembangunan.
Kajian yang ada sudah dipersiapkan sejak 2021. Rencananya untuk penataan lalu lintas tidak hanya satu jalan saja tetapi dengan sistem kawasan.
"Mulai dari PLN sampai area Alun-alun, Jalan Kahuripan, Jalan Majapahit dan ruas-ruas sekitarnya," katanya.