Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Histeris Temukan Anaknya Tewas Sambil Pegang "Mic" di Aula KUA Lamongan

Kompas.com - 19/05/2022, 15:28 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Nasib tragis dialami Masrurotul Miskiyah (41) warga Desa/Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur usai menemukan putranya Mustafik (25), meninggal dunia di aula Kantor Urusan Agama (KUA) Sukodadi, Kamis (19/5/2022).

Almarhum Mustafik merupakan mahasiswa yang sehari-hari bekerja di KUA Sukodadi sebagai tenaga harian lepas bersama ibunya.

Masrurotul bertugas sebagai tenaga kebersihan, sementara almarhum bertugas membantu dan penjaga malam kantor.

"Meninggal dunia dan ditemukan oleh ibunya sendiri saat hendak bersih-bersih sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi. Almarhum bertugas sebagai pekerja harian lepas di KUA Sukodadi," ujar anggota Polsek Sukodadi Aiptu Musyafak, saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun Libatkan 3 Kendaraan di Lamongan, 5 Orang Dilarikan ke RS

Berdasarkan keterangan yang diperoleh pihak kepolisian dari saksi, semula Mustafik hendak mempersiapkan untuk acara bimbingan perkawinan yang akan diselenggarakan di KUA Sukodadi pada hari ini.

Sejak Rabu (18/5/2022) malam, Mustafik mulai sibuk mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.

Mulai dari menata meja dan kursi, hingga mempersiapkan perlengkapan sound system di aula KUA Sukodadi.

Bahkan, Masrurotul dan suaminya Ansori, sempat merasa heran lantaran putranya tidak pulang. Masrurotul kemudian coba melihat Mustafik di aula KUA Sukodadi, namun justru berita buruk yang didapat.

"Ayahnya itu muadzin di situ. Tapi karena kejadian ini (Mustafik meninggal) acara bimbingan pernikahan itu ya dibatalkan," ucap Musyafak.

Baca juga: Bengawan Njero Meluap, 2 Desa di Lamongan Kembali Terendam

Masrurotul sendiri sudah mendapati jasad putranya sedang terbujur kaku, dengan tangan memegang microphone.

Pada microphone tersebut juga masih menempel tisu, seperti microphone tersebut sedang dibersihkan oleh korban.

"Diduga meninggal dunia karena tersengat listrik, sebab microphone yang ada di lokasi juga terlihat sampai gosong (hangus)," kata Musyafak.

Mendapati hal tersebut, Masrurotul kemudian berteriak dan didengar oleh warga lain.

Pihak keluarga memutuskan untuk langsung memakamkan almarhum. Saat evakuasi dilakukan, warga yang menolong juga sempat mematikan saklar untuk memadamkan aliran listrik di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com