Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Keputusan Penjualan dan Pemotongan Ternak Terjangkit PMK Harus Rekomendasi Dokter Hewan"

Kompas.com - 17/05/2022, 18:29 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk tenang menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Data terbaru Dinas Pertanian menyebutkan terdapat 494 ekor sapi yang terjangkit wabah PMK. Sebanyak lima ekor di antaranya dinyatakan sembuh.

Baca juga: Pria Lumajang Dibacok Tetangga hingga Tewas, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

Sedangkan jumlah sapi mati sejumlah sembilan ekor, sapi dipotong paksa enam ekor, dan sapi dijual sebanyak tiga ekor.

Sementara, untuk hewan ternak jenis domba terdapat sembilan ekor terpapar dan belum ada yang sembuh, mati, potong paksa, maupun dijual.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengimbau, masyarakat tidak panik dengan menjual ternak miliknya maupun melakukan potong paksa.

"Ojo kesusu (jangan gegabah), Keputusan untuk penjualan dan potong paksa pada hewan ternak yang terjangkit PMK, atas rekomendasi dokter hewan," kata Thoriq di Lumajang, Selasa (17/5/2022).

Menurutnya, wabah PMK yang menyerang hewan ternak itu bisa disembuhkan meski butuh waktu dan penanganan cepat.

Thoriq menyebut, adanya sapi yang mati hingga sembilan ekor dibanding lima ekor sapi yang sembuh karena penanganan pengobatan terlambat.

"Kematian sapi sangat kecil, itu juga karena penanganan pengobatannya yang terlambat," tambahnya.

Thoriq meminta warganya yang memiliki sapi dan terdapat gejala PMK melapor ke perangkat desa.

Baca juga: Cerita Pemudik di Lumajang Pilih Telat Kembali ke Perantauan, Hindari Macet hingga Tunggu Harga Tiket Normal

Selain itu, ia juga mengimbau tidak membawa sapi yang sakit ke pasar hewan. Sebab, penyebaran penyakit ini sangat cepat dan bisa melalui udara, air liur, hingga kotoran sapi.

"Pemilik sapi yang di kandangnya ada yang sakit, atau kandang sapi tetangganya ada yang sakit, untuk sementara tidak membawa sapi ke pasar hewan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com