BANYUWANGI, KOMPAS.com- Rumah Subaidah (41) di Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (14/5/2022) sore masih ramai.
Wakiah, ibunya, meninggal dunia di Malaysia, Senin (9/5/2022). Jenazah Wakiah sampai di rumahnya tiga hari kemudian.
Kepada Kompas.com, Subaidah menceritakan, ibunya diberangkatkan bekerja ke Malaysia oleh seorang sponsor saat dirinya duduk di kelas tiga SMP.
Baca juga: Jelang Dibukanya Perbatasan Malaysia, Calon Buruh Migran dengan Paspor Palsu Bermunculan
Ibunya berangkat membawa nomor telepon rumah milik seorang bidan tetangga mereka agar nantinya tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga.
Tidak disangka, sponsor itu meminta dan membuang catatan nomor telepon itu. Sponsor itu kemudian menguasai gaji ibunya hingga sepuluh tahun lamanya.
"Diminta gajinya ibu, bilangnya dikirim ke Indonesia ke anaknya, tapi enggak dikirimi. Enggak tahu dikirimin ke mana. Intinya ibu itu ditipu, ibu saya kan buta huruf," kata Subaidah.
Setelah 15 tahun, Wakiah masih juga ditipu orang lain lagi hingga tak pernah mendapatkan uang.
Baca juga: Kisah Wanita Brebes Jadi TKI Ilegal di Malaysia, Tak Digaji dan Disiksa Majikan
Keadaan itu membuatnya tidak bisa mengirimkan uang ke Banyuwangi.
Subaidah sendiri tidak memiliki cara untuk menghubungi ibunya yang pekerja migran Indonesia (PMI) itu, bahkan sampai dirinya menikah dan memiliki anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.