BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kisah pilu Wakiah (57) Pekerja Migran Indonesia asal Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencerminkan rentannya keselamatan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) lanjut usia (lansia).
Wakiah sampai rumahnya dari Malaysia dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (11/5/2022), setelah 25 tahun tak bisa dihubungi keluarganya.
Baca juga: Terpengaruh Wabah PMK, Harga Sapi di Tingkat Peternak di Banyuwangi Melonjak
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi, Agung Subastian mengatakan, informasi kondisi Wakiah, mulanya datang dari Malaysia.
Komunitas pekerja migran di Malaysia bernama Serantau menemukan Wakiah di rumah sakit dengan diagnosis stroke akut. Mereka lalu membantu komunikasi ke keluarga melalui DPC SBMI Banyuwangi.
"Kami disambungkan pemerintah desa kepada keluarga, informasi perkembangan terkait penanganan di Malaysia. Apabila mungkin perlu pengobatan lanjutan, kami minta dilakukan pengobatan lanjutan di Indonesia saja, karena stroke ya," kata Agung, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: Hilang Kontak dengan Anaknya PMI di Arab Saudi 19 Tahun, Ibu di Cianjur Ini Minta Bantuan
Namun akhirnya pekerja rumah tangga (PRT) itu meninggal dunia di rumah sakit, hingga penanganan yang dilakukan selanjutnya berupa pemulangan jenazah ke Tanah Air.
Komunitas Serantau menghimpun donasi dari sesama pekerja migran dan majikan Wakiah untuk biaya pemulangan jenazahnya.
Baca juga: Mudik Naik Sampan dari Bali ke Banyuwangi, Hermanto Terjatuh ke Laut, 7 Hari Masih Dinyatakan Hilang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.