MALANG, KOMPAS.com - Harga sapi di Kota Malang, Jawa Timur, naik Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
Peternak sapi pedaging, Suko Dwi Hasan Suwito (34) mengatakan, untuk saat ini, harga sapi terendah sekitar Rp 19 juta dan tertinggi Rp 30 juta tergantung dari jenisnya.
"Kalau mayoritas di sini sapi itu jenis PF yang hitam putih, kalau di sini pejantannya jadi pedaging, terus ada juga yang Simental, Limosin, Brangus juga ada," kata Suko saat ditemui pada Kamis (12/5/2022).
Dia mengungkapkan, di kawasan Sanan terdapat sekitar 500 sapi dari 100 peternak yang ada.
Baca juga: Dinas Peternakan Lombok Tengah Surati Camat dan Kades, Minta Sapi yang Sakit Tak Disembelih
Sapi yang dijual sudah poel atau layak dipotong dengan usia sekitar satu sampai dua tahun.
Suko sendiri memiliki tiga sapi dan salah satunya telah ditawar dengan harga Rp 26,5 juta.
"Tapi belum saya lepas, di sini rata-rata sekampung ya setiap hari bisa laku empat sapi. Itu dijualnya ada yang ke RPH (Rumah Potong Hewan) di Gadang sama orang cari sendiri," katanya.
Sementara itu, Suko memastikan tidak ada sapi yang memiliki ciri-ciri bergejala PMK. Menurutnya para peternak belum memiliki kekhawatiran terkait wabah tersebut.
"Karena belum banyak yang tahu juga tentang PMK, tapi insyaallah sapi di sini sehat semua. Kalau dari dinas sendiri belum ada sosialisasi," ucap Suko.
Suko mengatakan, sapi-sapi tersebut rutin diberi vitamin B complex dan obat cacing yang disuntikkan setiap tiga bula sekali.
"Itu satu paket, bayar sendiri, yang nyuntik dari dinas. Ada yang bayar Rp 70.000, Rp 90.000," katanya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Anton Pramujiono mengatakan, sejauh ini di Kota Malang terdapat tiga ekor sapi yang bergejala PMK dan salah satu sapi mati.
Ketiga sapi tersebut juga dilakukan pengambilan sampel untuk diuji laboratorium. Sedangkan untuk hasilnya apakah positif atau tidak terjangkit PMK, Dispangtan Kota Malang masih menunggu.
"Sampelnya dibawa ke Surabaya, untuk hasilnya kami akan menunggu selama dua tiga hari ke depan apakah positif atau tidak," kata Anton saat dihubungi via telepon.
Baca juga: Ada Sapi di Kabupaten Semarang Terinfeksi PMK Saat Akan Dijual, Satu Kandang di-Lockdown
Untuk sapi yang mati juga sudah ditangani dengan cara dibakar dan dikubur sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ada.
Kemudian untuk lokasi dari ketiga sapi yang bergejala PMK akan dilakukan disinfeksi untuk mencegah penularan dari penyakit tersebut ke sapi lainnya.
Dispangtan Kota Malang juga telah memantau berbagai peternak seperti di Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Sukun dan Kecamatan Kedungkandang.
Hasilnya tidak ditemui adanya sapi dengan gejala PMK.
"Kemudian kami juga telah melakukan sosialisasi ke jagal-jagal untuk tidak mendatangkan sapi dari luar daerah seperti dari daerah wabah PMK," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.