Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Sapi di Sumenep Terancam Rugi Imbas Akses Keluar Masuk Hewan Ternak Ditutup

Kompas.com - 12/05/2022, 14:40 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memutuskan untuk menutup akses keluar masuk hewan ternak dari dan ke luar Madura demi mencegah masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Efek dari kebijakan itu, sejumlah pedagang sapi kini terancam merugi.

Yusuf (44), pedagang sapi asal Kepulauan Sapudi, Sumenep mengatakan, sebagian besar pedagang sapi di Kepulauan Sapudi kini dalam ancaman kerugian.

Puluhan sapi yang telanjur dibeli tak bisa dijual ke luar daerah karena tak mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Antisipasi Wabah PMK, Pemkab Sumenep Tutup Akses Keluar Masuk Hewan Ternak dari Luar Madura

"Kita (pedagang) sudah terlanjur membeli sapi, jika tidak dapat dikirim ke luar daerah, ya, (pedagang) bisa rugi besar," kata Yusuf saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

Yusuf menjelaskan, para pedagang di Kapulauan Sapudi sudah menerima Surat Edaran (SE) terkait penghentian sementara akses keluar masuk hewan ternak dari dan ke luar Madura yang dikeluarkan oleh DKPP Kabupaten Sumenep.

Kendati begitu, ia tetap berharap ada solusi di tengah ancaman kerugian yang terus menghantui para pedagang. Jumlah kerugian, lanjut Yusuf, bisa sampai puluhan juta rupiah.

"Kalau misalnya dilarang ke luar daerah, kami berharap pengiriman di dalam daerah (Madura) bisa dicarikan solusi agar bisa meningkat. Kalau tidak begitu, ya kita bisa rugi lebih besar," tuturnya.

Baca juga: Hendak Pesta Sabu di Rumah Warga, Pria di Sumenep Diringkus Polisi

Selain Yusuf, pedagang sapi lain di Kabupaten Sumenep juga mengeluhkan hal serupa.

Sahir (39) yang merupakan pedagang sapi di Pasar Bangkal Sumenep mengatakan, kini ia hanya mengandalkan pengiriman ke dalam daerah demi mencegah kerugian yang lebih besar.

"Sekarang hanya mengandalkan pengiriman di dalam Madura demi mengurangi kerugian," ujarnya.

Ia berharap, wabah PMK yang terjadi di sejumlah daerah di luar Madura bisa segera berakhir. Dengan begitu, aktivitas perdagangan hewan ternak, terutama sapi bisa kembali normal seperti sediakala.

"Semoga cepat normal, kalau begini terus kan pedagang bisa rugi," pungkasnya.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pembeli, Pria di Sumenep Bawa Kabur Emas dan Uang Senilai Rp 20 Juta

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui DKPP mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi masuknya wabah PMK yang menjangkiti hewan ternak.

Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan adalah menutup akses keluar masuk hewan ternak dari dan ke luar Madura dengan tidak mengeluarkan SKKH.

Arif menjelaskan, pihaknya juga melakukan syndromic surveillance (surveilans klinis) berbasis desa, agar bisa diketahui sebaran kasusnya. Ia memastikan sejauh ini belum ditemukan adanya wabah itu di Kabupaten Sumenep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Surabaya
Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Surabaya
Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Surabaya
Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Surabaya
Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Surabaya
Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Surabaya
Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Surabaya
Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
445 PPPK Pamekasan Joget Pakai Lagu Kampanye Prabowo, Pj Bupati Minta Maaf

445 PPPK Pamekasan Joget Pakai Lagu Kampanye Prabowo, Pj Bupati Minta Maaf

Surabaya
Pemudik Melahirkan di Dalam Bus Mila di Exit Tol Madiun

Pemudik Melahirkan di Dalam Bus Mila di Exit Tol Madiun

Surabaya
Mengenal Kue Bolu Khas Magetan, Diburu Warga Saat Ramadhan dan Masih Jadi Menu Favorit Lebaran

Mengenal Kue Bolu Khas Magetan, Diburu Warga Saat Ramadhan dan Masih Jadi Menu Favorit Lebaran

Surabaya
Dinas KBPPPA Gresik dan Dinsos Jatim Beri Pendampingan Anak-anak Korban Gempa Bawean

Dinas KBPPPA Gresik dan Dinsos Jatim Beri Pendampingan Anak-anak Korban Gempa Bawean

Surabaya
TNI AL Sediakan Mudik Gratis Pakai Kapal Perang Berangkat dari Surabaya, Simak Syarat dan Ketentuannya

TNI AL Sediakan Mudik Gratis Pakai Kapal Perang Berangkat dari Surabaya, Simak Syarat dan Ketentuannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com