GRESIK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.323 ekor sapi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dilaporkan sakit terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sebanyak 20 ekor sapi di antaranya dinyatakan sembuh (pulih), 21 ekor lainnya mati, dan 49 dilakukan potong paksa.
Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan, penyebaran PMK pada hewan ternak sapi di wilayah Gresik saat ini sudah terdeteksi di 10 kecamatan.
Mulai dari Kecamatan Wringinanom, Driyorejo, Kedamean, Menganti, Benjeng, Cerme, Panceng, Duduksampeyan, Kebomas dan Balongpanggang.
Baca juga: 10 Kecamatan di Lumajang Terinfeksi PMK, Sapi di Lumajang Akan Dilakukan Screening
"Sekarang (PMK pada sapi) sudah terdeteksi di 10 kecamatan. Paling banyak kasus ditemukan di Kecamatan Wringinanom," ujar Eko saat dikonfirmasi awak media, Rabu (11/5/2022).
Eko menjelaskan, dari laporan dan penelusuran yang telah dilakukan, awal mula penemuan kasus sapi terjangkit PMK di Kabupaten Gresik terjadi di Desa Sooko, yang terletak di Kecamatan Wringinanom.
Kini serangkaian upaya terus dilakukan guna membatasi dan mencegah penularan PMK pada sapi.
"Penyebarannya masih terus terjadi, seperti Covid-19. Kami terus melakukan penanganan intensif, agar tidak semakin meluas," ucap Eko.
Baca juga: Mentan: Sapi yang Terjangkit PMK Tidak Akan Dimusnahkan
Meski wabah PMK pada sapi masih berlangsung, Eko memastikan, hal itu tidak berimbas pada penjualan daging sapi di Gresik.
Terlebih Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah menyatakan, PMK pada sapi tidak menular kepada manusia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.