KEDIRI, KOMPAS.com - Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan menyusul merebaknya penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak di Jawa Timur.
Apalagi wilayah Kabupaten Kediri merupakan daerah penghasil ternak, terutama sapi, dengan tingkat populasi mencapai 230.000 ekor pada 2021.
"Kita populasi terbesar ketiga di Jawa Timur," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih saat dikonfirmasi, Selasa (10/5/2022).
Tingginya populasi itu otomatis juga membuat arus keluar masuk hewan ternak di Kediri juga tinggi sehingga menambah kerentanan yang ada.
Meski dari hasil pemeriksaan lapangan belum menemukan kasus ternak terjangkit PMK, Dinas Peternakan sudah mulai melakukan langkah-langkah antisipasi.
Di antaranya dengan peningkatan pengawasan di tingkat pedagang dan penyemprotan rutin peralatan angkutan maupun kandang.
Bahkan, DKPP mulai menerapkan pengawasan dan pemeriksaan terpadu di titik-titik perbatasan wilayah Kediri.
"Makanya, selain ke pasar-pasar, kita atur strategi dengan membuat pemeriksaan terpadu di perbatasan," lanjut Tutik Purwaningsih.
Tutik Purwaningsih menambahkan, kasus PMK juga sudah mulai ditemukan di daerah yang berbatasan langsung dengan Kediri.
Tutik meminta kepada para pedagang ternak untuk berpartisipasi aktif dengan melakukan antisipasi swadaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.