MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, bergerak cepat mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menjangkiti ratusan sapi di wilayah Jatim dengan mendatangi beberapa tempat penampungan atau penjualan hewan ternak.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Anton Pramujiono mengatakan, sejauh ini belum ada temuan PMK pada sapi di Kota Malang.
Namun pihaknya terus melacak dan mengawasi penyakit hewan ternak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Baca juga: Satgas Penyakit Sapi Dibentuk di Lumajang untuk Tangani Wabah Penyakit Mulut dan Kaki
"Kita terus memantau ke lapangan, yang di RPH (Rumah Potong Hewan) sudah dilakukan juga. Hewan itu apakah ada gejala sesuai yang diinformasikan dari provinsi," kata Anton saat dihubungi via telepon pada Selasa (10/5/2022).
Pada Senin (9/5/2022), surveilans atau pengawasan dilakukan kepada 33 ekor sapi. Hasilnya tidak ditemukan hewan ternak yang bergejala PMK.
"Terus akan kita lakukan pengawasan terhadap sapi-sapi yang ada secara rutin dan berkala, seperti kemarin di Kedungkandang," katanya.
Baca juga: Ratusan Sapi di Lumajang Lumpuh, Kadis Pertanian: Manusia Bisa Jadi Perantara Penularan
Menurutnya, untuk ciri-ciri sapi yang terjangkit gejala PMK di antaranya adalah suhu sapi di atas 37 derajat celcius.
Kemudian terdapat leleran yang keluar dari hidung secara berlebihan dan luka lepuh pada mulut.
"Kemudian pada teracak (kuku) kaki di sela-selanya ada luka biasanya. Seperti itu untuk gejalanya, hal-hal seperti itu perlu diwaspadai," katanya.
Anton menyampaikan, jika nantinya ditemukan PMK pada sapi maka akan dilakukan lokalisasi tempat penampungan hewan ternak tersebut.
Sapi-sapi yang ada akan diberikan pengobatan dan pemberian vitamin.
"Untuk sementara tidak boleh dikeluarkan hewannya, kemudian kita disinfeksi untuk lokasi itu, sehingga diminimalisir penyakit yang terduga sesuai yang muncul," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.